Netflix Rilis Top 10 Pekan Ini, Penyalin Cahaya Populer di 26 Negara

Raihan itu dicapai Penyalin Cahaya selama periode 17-23 Januari 2022.

Ini adalah minggu ke-2 film tersebut masuk ke daftar Netflix Top 10 secara global, sejak perdana ditayangkan di Netflix pada 13 Januari 2022.

Fakta tersebut membawa Penyalin Cahaya menjadi satu-satunya film dari Indonesia dan Asia Tenggara yang masuk dalam daftar Netflix Top 10 di periode tersebut.

Ditonton dalam jangka waktu 6,92 juta jam secara global, film yang dibintangi oleh Shenina Cinnamon itu telah masuk dalam Netflix Top 10 selama dua minggu berturut-turut.

Sementara, di periode sebelumnya (10-16 Januari 2022), Penyalin Cahaya menempati peringkat ke-5 dan ditonton selama lebih dari 4,4 juta jam.

Tak hanya tenar di Tanah Air, Penyalin Cahaya masuk ke daftar Netflix Top 10 di 26 negara.

Brazil, Peru, Venezuela, Malaysia, dan Indonesia adalah negara yang paling banyak menonton Penyalin Cahaya pada minggu pertama tayang (10-16 Januari 2022).

Selain empat negara tersebut, film Terbaik di Festival Film Indonesia 2021 ini juga masuk dalam Netflix Top 10 di Singapura, Filipina, Sri Lanka, Vietnam, hingga Taiwan.

Penyalin Cahaya juga ramai ditonton di negara-negara Amerika Latin seperti Argentina, Bahama, Bolivia, Chile, Colombia, Costa Rica, Republik Dominika, Ecuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Jamaica, Nicaragua, Panama, Paraguay, dan Uruguay di minggu kedua penayangan (17-23 Januari 2022).

Di Indonesia, Penyalin Cahaya telah menempati urutan pertama sebagai film yang paling banyak ditonton dalam periode 17 - 23 Januari 2022.

Judul film yang masuk ke dalam Netflix Top 10 sendiri ditentukan berdasarkan jumlah jam yang dihabiskan pelanggan untuk menonton, dan diukur dari mulai hari Senin hingga Minggu.

Ada empat klasifikasi yang disertakan dalam Netflix Top 10: Film (Bahasa Inggris), TV (Bahasa Inggris), Film (Non-Bahasa Inggris), dan TV (Non-Bahasa Inggris).

Penyalin Cahaya (bahasa Inggris: Photocopier) adalah sebuah film drama thriller Indonesia tahun 2021 produksi kerja sama Rekata Studio dan Kaninga Pictures yang disutradarai Wregas Bhanuteja.

Film tersebut membongkar skandal pelecehan seksual yang terjadi dalam sebuah komunitas teater di sebuah kampus.