Berperan sebagai Buya Hamka, Vino G Bastian: Film Ini Seperti Perjalanan Spiritual

Sebagaimana diketahui, Buya Hamka adalah seorang ulama pembaharu Islam di Minangkabau.

Tak hanya ulama, Buya Hamka juga merupakan seorang sastrawan, sejarawan, dan politikus yang dihormati.

“Memang berapa kali memerankan kisah nyata. Tapi buat saya pribadi film ini seperti perjalanan spiritual. Ketika saya bertemu Fajar (sutradara) pertama kali, Fajar langsung memberikan buku Akhlaqul Karimah (karya Buya Hamka). Nah buku itu sangat berarti,” ujar Vino dalm jumpa pers virtual, Kamis (16/12/2021).

Vino sangat menyukai buku karya Buya Hamka tersebut. Dia bahkan membacanya berulang kali.

Dari buku itu, ia seperti diajarkan lebih dalam tentang agama Islam.

“Saya (baca) buku itu 3 kali karena buat saya itu jadi sebuah panduan Buya Hamka mengajarkan agama tapi dengan cara yang sangat mudah. Dengan cara yang sangat simpel. Kita enggak perlu berpikir panjang,” kata Vino.

“Dia mengajarkan mulailah segala sesuatu dengan mudah, dengan yang dekat, dengan yang gampang karena Islam itu memudahkan. Tapi jangan dimudah-mudahkan,” lanjut Vino.

Setelah belajar bagaimana sosok Buya Hamka, ia pun mengaplikasikannya ketika syuting sesuai ajaran dari sutradara Fajar Bustomi.

Dalam film ini, Vino pun tak melakukan banyak improvisasi karena semua dialog harus sesuai dengan ucapan Buya Hamka semasa hidupnya.

“Saya tidak boleh mengeluarkan improvisasi suatu dialog atau apa pun yang pernah diucapkan oleh seorang Buya. Ketika di film ini kita buat yang dialami Buya,” ujar Vino.

“Jadi memang sangat hati-hati sekali sih. Jangan sampai terjebak mendramatisasi tapi lupa dengan faktanya. Satu pengalaman sporitual bukan hanya sebagai pemain film tapi sebagai manusia mbak,” tutur Vino G Bastian.