Kenangan Terakhir Ilyas Bachtiar tentang Hanna Kirana

Hanna Kirana mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (2/11/2021) malam, karena gagal jantung.

Ditemui saat pemakaman Hanna Kirana, Ilyas Bachtiar mengungkapkan kenangan-kenangan lamanya tentang sang kekasih.

Tangan membiru

Ilyas Bachtiar menjelaskan alasan keluarga membawa Hanna Kirana ke rumah sakit.

Setelah sempat mengeluhkan rasa sakitnya, tangan Hanna Kirana disebut membiru.

"Nah kalau misalnya rumah sakit katanya dari tangannya membiru. Terus, kondisinya sudah kritis. Habis itu kan dia untuk konsumsi makanannya juga kurang," kata Ilyas, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Seleb Cam, Rabu (3/11/2021).

Pesan dan permintaan terakhir

Sebelum meninggal dunia, Hanna Kirana sempat mengucapkan pesan sekaligus permintaan terakhirnya kepada Ilyas Bachtiar.

Hanna Kirana ingin agar Ilyas Bachtiar tak pernah disakiti oleh orang lain setelah ditinggalkannya.

Selain itu, Hanna juga berpesan agar Ilyas bisa selalu bahagia meski sudah tak bersama lagi dengannya.

Bicara kesembuhan

Pihak keluarga dan Ilyas Bachtiar sempat membicarakan soal peluang kesembuhan Hanna Kirana.

Keluarga sempat berkata pada Ilyas bahwa Hanna diperkirakan akan sembuh hari Rabu.

"Semoga hari Rabu atau Sabtu sembuh. Eh ternyata Rabu pas banget sembuh beneran. Sembuh bukan di dunia, benar-benar sembuh," ujar Ilyas.

Firasat

Ilyas Bachtiar mengaku, ia semoat mendapat firasat sebelum kepergian Hanna Kirana.

Pemain sinetron Suara Hati Istri ini sudah merasa khawatir apabila Hanna Kirana mengalami hal-hal yang tak diinginkan.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk mencurahkan perasaannya itu kepada sahabat-sahabat terdekatnya.

"Kalau firasat, saya sempat hubungin teman-teman saya, 'ini gimana kalau Hanna kenapa-kenapa saya bakal hancur banget nih'. Lima menit kemudian saya telepon sahabat saya, terjadi beneran," kata Ilyas.

Walaupun masih merasa syok, Ilyas Bachtiar tetap sabar dan ikhlas melepas kepergian Hanna Kirana.

Ilyas Bachtiar juga mendoakan agar Hanna Kirana bisa beristirahat dengan tenang.