Luna Maya Bantu Netizen Jawab Pertanyaan Julid, soal Belum Nikah hingga Pilih Pasangan

Topik yang dibahas pun mulai dari soal pernikahan hingga tamu undangan.

Sama seperti netizen yang mendapat pertanyaan itu, Luna Maya pun turut merasakan kesal.

Berikut rangkuman Kompas.com dari kanal YouTube Luna Maya.

Tak dendam tetapi jadikan motivasi

Luna Maya mengaku, tak dendam ketika mendapat pertanyaan yang menyakitkan dari seseorang.

Ia mengaku hanya marah-marah ketika mendapat pertanyaan demikian. Akan tetapi, setelah itu amarahnya hilang walau masih terkenang.

"Aku enggak dendaman ya, tapi aku ingat sampai sekarang dan omongan yang menyakitkan ini setiap hari menjadi bahan motivasi aku untuk aku lebih sukses besok dibandingkan hari ini," tutur Luna dikutip dari kanal YouTube miliknya, Rabu (4/8/2021).

Luna Maya lebih memilih untuk menjadikan pertanyaan menyakitkan itu sebagai motivasi.

"Daripada kita dendam dan terpuruk, lebih baik kata-kata yang menyakitkan itu kita jadikan motivasi untuk membuktikan kepada dia bahwa kita harus lebih baik hari ini dan besok dibandingkan kemarin-kemarin," kata Luna Maya.

Jangan sampai salah pilih pasangan

Soal pernyataan julid, mengapa juga belum menikah dan jangan terlalu pilih-pilih pasangan, Luna Maya berpendapat hal itu penting dilakukan.

Pasalnya, kata Luna Maya, hubungan bisa kandas apabila salah memilih pasangan.

"Memilih kalau ditanya, harus memilih. Yang bobo bareng, yang bertengkar, yang menyuapi makan, yang mengandung anaknya nanti, dan hidup bersama insya Allah sampai nanti adalah kita," ujarnya.

"Jadi, kita harus memilih. Jangan sampai kita salah pilih dan akhirnya bubar," kata Luna Maya lagi.

Cara jawab "kok belum nikah?"

Luna Maya mengatakan, ia akan menjawab dengan terima kasih dahulu apabila mendapat pertanyaan "kok belum nikah?" dan "jangan pilih-pilih" pasangan.

"Kalau aku jadi kamu jawabnya, 'Ah terima kasih perhatiannya mudah-mudahan aku secepat itu menemukan jawabannya juga. Karena aku tidak tahu jawaban apa yang akan aku berikan kepada kalian supaya kalian bisa tenang'," ujar Luna Maya berapi-api.

"Aku juga sampai sekarang bingung sih. Aku mah enggak jawab sih. 'Hahaha' gitu aja. Terus bilang aja, 'Emang beli cilok? Ini jodoh', gitu," tutur Luna lagi.

Kemudian, Luna Maya bersyukur karena keluarganya jarang menanyakan hal pribadi itu.

"Alhamdulillah dan untungnya di keluarga aku lumayan jarang bertanya soal itu sih. Karena kita saling menghargai dan saling respect privasi," ungkap Luna Maya.

Berpikir sebelum bicara atau bertindak

Luna Maya kesal mendengar cerita seorang netizen mendapat perlakuan body shaming kala melamar menjadi sales promotion girl atau pramuniaga.

Pemain film Sabrina ini mengatakan, banyak orang yang asal berbicara tanpa memikirkan dampaknya.

"Termasuk kadang-kadang mungkin aku juga enggak ada otaknya. Enggak ada otaknya itu, kadang kita enggak kepikiran kalau mungkin maksud hati enggak seperti apa yang kita mau tapi ditangkap sama orang beda," kata Luna.

"Jadi benar-benar sebelum kita bicara, sebelum melakukan sesuatu tuh kita harus pikirin banget," ujar Luna Maya lagi.

Namun, Luna Maya berujar bahwa manusia sering khilaf dan tak bisa selalu mengontrol emosi.

Punya hak siapa yang diundang ke pernikahan

Luna Maya juga menanggapi keluh kesah netizen yang sakit hati karena ada seorang ibu yang kesal tak diundang ke pernikahannya.

"Ih kalau aku jadi kamu enggak usah sakit hati, bilang aja 'Bu, enggak usah gitu juga ngomongnya, Bu. Saya nikah, kenapa ibu yang repot? Ibu enggak malu? Saya nikah kan saya punya hak untuk undang siapa yang saya mau. Kok ibu sakit hati?'," jawab Luna Maya.

Menurut Luna, setiap mempelai punya hak untuk menentukan siapa yang akan menjadi tamunya.

"Buat ibu-ibu juga siapa pun yang nonton atau dengar, kita punya hajatan enggak ngundang tuh enggak apa-apa bu. Kita punya hak siapa yang kita ingin ada di acara itu atau tidak," kata Luna Maya.

Luna Maya tahu hajatan adalah acara yang menggembirakan dan lebih baik disebarkan ke banyak orang, tetapi kemampuan setiap mempelai berbeda. Apalagi, di masa pandemi Covid-19.