Akatara merupakan program Bekraf yang bekerja sama dengan BPI sejak 2017.
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pembiayaan dan memberikan kesempatan untuk mendapat akses permodalan bagi pembuat dan pebisnis film, serta mengembangkan eksositem perfilman di Indonesia.
Fokus penyelenggaraan tahun ini adalah menumbuhkembangkan unsur usaha perfilman, filmpreneur, dan profesionalisme dalam bisnis film.
Tahun ini, Aktara akan melakukan roadshow di tiga kota, lalu dilanjutkan seminar online yang bisa diikuti semua peserta.
Baru kemudian dilakukan open submission pada Agustus dan seleksinya dilakukan sampai akhir September 2021.
"Diharapkan seminar-seminar itu bisa menambah wawasan dan masukan untuk para sineas yang memang ingin mendaftar di Akatara. Tujuan kami yang mendaftar di Akatara kualitasnya dapat lebih berkembang," kata Hanifah Makarim selaku Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Parekraf dalam pembukaan yang disiarkan virtual.
Pandemi Covid-19 juga membawa dampak besar bagi industri film.
Kata Direktur Program Akatara, Vivian Idris, beberapa tahun sebelum pandemi, industri film dan konten sudah mulai berubah yang terjadi sebagai dampak perkembangan teknologi.
Pandemi Covid-19 kemudian mengakselerasi digitalisasi global yang mengubah pola masyarakat dalam mengonsumsi film dan konten. Kondisi ini meningkatkan permintaan tontonan dan konten digital.
"Kita stakeholders eksositem dan industri perfilman dihadapkan pada multi realita ini. Menjadi concern dan tugas kita bersama untuk secara jernih mencari solusi dan menangkap peluang yang merupakan excess dari pandemi Covid-19," kata Vivian Idris.
Contoh dari film yang sudah rilis setelah menemukan partner pembiayaannya di Akatara ialah film Keluarga Cemara, 27 Steps of May, Darah Biru Arema 1 & 2, Dokumentwr Nyanyian Akar Rumput, dan beberapa film yang masih produksi.
Puncak dari acara ini akan berlangsung pada Oktober nanti di Jakarta.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/06/15/125736266/akatara-2021-resmi-dimulai-hari-ini-fokus-pada-tumbuh-kembang-usaha-film