Sinopsis Laskar Pemimpi, Kisah Kocak Pejuang Ugal-ugalan

JAKARTA, KOMPAS.com – Laskar Pemimpi merupakan film karya Monty Tiwa yang mengusung genre perang dan komedi.

Film yang berdurasi 103 menit ini menampilkan anggota grup band Project Pop sebagai pemerannya.

Mulai dari Tika Panggabean (Sri Mulyani), Djoni Permato (Dimas), Wahyu Rudi Astadi (Ahok), Gumilar Nurochman (Tumino), Hermann Josis Mokalu (Yosi), hingga Muhammad Fachroni (Once).

Kisahnya berlatar di Indonesia pada masa Agresi Militer Belanda II yang terjadi pada Desember 1948.

Ceritanya berawal ketika Sri Mulyani bergabung dengan pasukan Gerilya bernama Laskar Pandjen yang dipimpin oleh Kapten Hadi Sugito (Gading Marten).

Di sana, ia bertemu dengan Ahok dan Tumino, dua pemuda yang berasal dari dearah sekitar Desa Pandjen.

Selain mereka, Sri juga bertemu dengan Toar, dan Kopral Jono (Dwi Sasono).

Sayangnya, kehadiran Sri, Ahok dan Tumino bukan meringankan beban dari Laskar Pandjen tetapi malah menambahnya.

Hal ini bermula ketika mereka bersama dengan Toar dan Kopral Jono, memutuskan untuk menyelamatkan Wiwid (Shanty Paredes) dan adiknya, Yayuk (Masayu Anastasia).

Meski telah diperingatkan oleh Kapten Hadi, mereka tetap memutuskan untuk membelot dan mengandalkan Once, tentara KNIL yang mereka tawan, yang menderita gegar otak.

Namun, dengan pengalaman yang minim dan anggota yang ugal-ugalan, dengan cepat mereka langsung menyadari bahwa keputusan mereka adalah sebuah kesalahan.

Akankah Sri dan kawan-kawannya berhasil menyelamatkan Wiwid dan Yayuk?

Temukan jawabannya di Laskar Pemimpi yang bisa Anda tonton di Netflix mulai hari ini, Rabu (5/12/2021).