Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Keresahan Hidup Raditya Dika Diubah Menjadi Karya

Tak hanya dikenal sebagai komika, Raditya Dika juga dikenal sebagai seorang Youtuber, Content Creator, penulis buku sekaligus pembuat film bergenre komedi.

Berbincang dengan Sule, Raditya Dika menceritakan perjalanan kariernya.

Berawal dari suka nulis buku harian

Komika Raditya Dika awalnya dikenal sebagai penulis blog hingga akhirnya menulis buku-buku komedi yang laris di pasaran.

Saat berbincang dengan pelawak Sule, Radit mengaku suka menulis sejak kecil dan berawal menulis buku harian.

Bahkan, buku harian itu ia suka tukar dengan buku harian teman sebangkunya.

Radit menceritakan, isi dari buku harian tersebut sangatlah drama dan pengalamannya sehari-hari.

“Dari situ, aku jadi senang menulis,” ujar Raditya Dika.

Sementara, Raditya Dika suka komedi berawal setelah membaca buku Rules Mati Ketawa Ala Rusia Wahaha.

Dia membaca buku komedi itu awalnya hanya untuk belajar melawak demi dapat perhatian dari banyak teman-temannya.

Karena suka membaca buku tersebut, Raditya Dika menjadi suka komedi hingga saat ini.

Suka melamuni keresahan hidup

Setelah sukses dengan penulis buku, Raditya Dika juga sukses menjadi Youtuber, Content Creator, hingga jadi pembuat film bergenre komedi.

Radit mengatakan, awal ide karyanya didapat dari keresahan hidup yang dialaminya. Bahkan, dia suka melamun sendiri mengingat keresahan hidupnya.

Keresahan hidupnya itu yang kemudian ia tulis menjadi sebuah karya.

“Bagaimana rahasianya, caranya yang lebih dekat terus diceritain. Udah gitu doang. Lucunya semakin dekat sama kita, resah sama diri kita yang spesifik. Semakin banyak juga yang dengerin,” kata dia.

Radit mengatakan, untuk menarik perhatian masyarakat agar suka dengan karyanya maka dia mencari sisi personal keresahan dari dirinya yang lebih spesifik.

Oleh karena itu, karya Raditya Dika sukses dan banyak diterima masyatakat.

Tetap tak merasa puas

Meski telah sukses di segala bidang, Raditya Dika juga ternyata masing sering merasa materi stand up yang ditulisnya tidak lucu.

Raditya Dika selalu berlatih sebelum tampil dan membacakan materi yang dibuatnya.

Biasanya, Radit testing materi di beberapa tempat dengan memanggil sejumlah audiens untuk mendengarkannya stand up.

Setelah mecoba materi stand up di depan audiensnya, Raditya Dika banyak menerima pendapat.

Masukan pendapat yang diterima baik oleh audiens itulah yang dihapal Radit untuk jadi bahan materinya tampil stand up.

Tak lagi ambil job stand up

Meski baru saja menggelar acara stand up keliling Indonesia, ternyata Radit belakangan ini sudah tak ambil job stand up. Dia hanya mengambil job untuk jadi juri stand up.

Penulis buku Kambing Jantan ini mengatakan, alasannya karena tak bisa mengontrol lingkungan tempat dia tampil.

“Karena aku enggak bisa ngontrol tuh lingkungannya seperti apa. Kadang-kadang kita stand up di luar, itu juga tuh sound system kurang apa segala macam bingung,” ucap Raditya.

Tak hanya di luar ruangan, kadang ia juga tak bisa mengontrol penonton ketika tampil di dalam.

Mulai dari dicueki audiens hingga yang paling berat adalah adanya penganggu yang mengejek dengan berteriak atau heckler saat sedang stand up.

Meski kadang penganggu itu ditanggapi olehnya. Namun, hal itu sebenarnya tak harus terjadi.

Sebab menurut laki-laki berusia 38 tahun ini, stand up comedy adalah komedi satu arah yang tak perlu ditanggapi.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/04/29/110752066/ketika-keresahan-hidup-raditya-dika-diubah-menjadi-karya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke