JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun televisi swasta RCTI akhirnya memberikan klarifikasi setelah penayangan acara lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menuai kritik.
Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran (KNRP) memberikan kritik lantaran acara lamaran Atta dan Aurel dianggap tidak memberikan manfaat kepada masyarakat.
Protes KNRP ini langsung ditindaklanjuti oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
1. Bantah lakukan pelanggaran
Melalui keterangan pers tertulis yang diterima Kompas.com, RCTI membantah telah melakukan pelanggaran karena menayangkan acara lamaran Atta dan Aurel.
"Kami menilai tidak ada pelanggaran yang dilakukan dalam menayangkan proses pernikahan Aurel dan Atta ini," kata Syafril Nasution selaku Group Corporate Secretary Director MNC Group.
RCTI menegaskan, penayangan tersebut semata untuk menjawab kebutuhan pemirsa.
2. Sarat unsur budaya Indonesia
Selain memberi bantahan telah melakukan pelanggaran, RCTI juga menilai acara lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah sarat akan unsur budaya Indonesia.
Nilai kebudayaan ini yang ingin dibagikan oleh RCTI kepada para penontonnya.
"Kita ketahui proses lamaran pun bagian dari budaya. RCTI ingin menampilkan keragaman budaya pernikahan Indonesia," kata Syafril.
3. Animo penonton tinggi
Alasan lain RCTI ingin menayangkan acara lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah adalah karena animo penonton yang tinggi.
Terlebih lagi, Atta dan Aurel adalah figur publik yang dinilai bisa menjadi contoh baik bagi generasi muda Indonesia.
"Publik pasti ingin tahu aktivitas mereka, apalagi ini kegiatan positif seperti lamaran dan pernikahan yang merupakan sakral bagi masyarakat Indonesia," ucap Syafril.
Penayangan acara lamaran Atta dan Aurel justru membantu masyarakat dan keluarga besar yang ingin menyaksikan prosesnya tetapi terhalang pandemi.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/03/16/082243766/klarifikasi-rcti-soal-penayangan-live-lamaran-atta-halilintar-dan-aurel