Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masa Remaja Rachel Vennya, Berdagang demi Bisa Naik Ojek dan Curhatan sebagai Anak Broken Home

Ia mulai berdagang saat masih SMA karena ingin menikmati pulang sekolah bisa naik ojek. Hal itu juga tak lepas dari latar belakangnya sebagai anak broken home.

Berdagang demi bisa naik ojek

Perempuan kelahiran tahun 1995 ini bercerita ia dulu berdagang karena tak lagi mendapat uang jajan dari ibunya.

"Gue dulu jualan, suka dagang-dagang kecil itu gara-gara enggak punya duit sih sebenarnya. Kalau gue tahu nyokap gue bakal kasih duit mungkin, ya, gue enggak akan segigih itu," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Volix Media, Jumat (5/3/2021).

Pemicunya, Rachel Vennya yang masih berusia 17 tahun saat itu ingin bisa pulang sekolah dengan ojek.

Ia mengaku lelah naik angkot dan harus tukar-tukar jurusan untuk sampai rumah.

"Sebenarnya waktu itu simpel sih. Gue pengin punya duit gara-gara pengin naik ojek pulang sekolah, karena gue kaget ketiduran di angkot. 'Boleh enggak sih gue naik ojek? Mahal banget', gitu," kenang Rachel Vennya.

Perasaan sebagai anak broken home

Keadaan yang dialami Rachel Vennya ketika remaja tak lepas dari latar ekonomi keluarganya.

Ibunya merupakan singel parent sejak Rachel usia 3 tahun setelah ayahnya pergi meninggalkan keluarga.

Semasa kanak-kanak, ia pernah merasa rindu dengan kehadiran ayahnya di hari ulang tahun atau Lebaran.

Tetapi ia akhirnya mengaku bersyukur.

"Sampai di suatu waktu gue merasa bersyukur banget nyokap bokap cerai. Pertama, mungkin gue enggak akan ada di sini kalau mereka enggak cerai. Kedua, mungkin gue enggak bisa merasakan damai kalau misal mereka masih tetap bareng," ujar Rachel.

Seperti anggapan yang berkembang di masyarakat, kata Rachel, orangtua yang memilih bercerai sering dinilai tak memikirkan masa depan anak.

"Tapi mungkin nyokap gue mikirin gue, makanya dia cerai. Karena dia tahu mungkin kita kalau masih satu rumah, kita enggak akan bisa damai, pasti ada berantem atau jadi toxic," kata Rachel Vennya.

Setelah dewasa dan melihat ibu serta ayahnya punya kehidupan baru denban keluarga masing-masing, Rachel mengaku merasa lebih tenteram.

Lantaran, menurutnya untuk apa judulnya saja tidak bercerai tetapi mental rusak, hubungan beracun, dan saling menyakiti.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/03/06/093126466/masa-remaja-rachel-vennya-berdagang-demi-bisa-naik-ojek-dan-curhatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke