Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangis Cinta Kuya Ketika Keluarganya Positif Covid-19

Curhat melalui video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Cinta Kuya merasakan ujian terberat dalam hidupnya ketika seluruh keluarganya harus dirawat karena terjangkit virus corona.

Hidup Cinta seakan runtuh seketika. Dia harus tinggal sendiri dalam waktu sebulan hingga merayakan ulang tahun ke-17 sendirian.

Tak sangka keluarga positif Covid-19

Cinta harus terpisah dari kedua orangtuanya, Uya Kuya dan Astrid, yang harus menjalani perawatan di rumah sakit usai dinyatakan positif Covid-19.

"Enggak kepikiran kalau Papa bakal kena virus corona. Di situ yang namanya aku khawatir, kaget, aku baru bangun tidur dikabarin Papa positif dan Mama juga," tuturnya.

Ketika orangtuanya dirawat, Cinta hanya tinggal dengan adiknya, Nino Kuya, serta dua asistennya di apartemen.

Ujian kembali menghampiri remaja berusia 17 tahun itu.

Selang beberapa hari, Nino serta kedua asistennya juga dinyatakan positif Covid-19.

Merasa semua adalah kesalahannya

Cinta mengatakan pada hari di mana Nino juga dinyatakan positif, dirinya langsung termenung dan tidak bisa berpikir apa pun.

"Gue keluarin unek-unek dari lantai 30 teriak sekenceng mungkin karena (merasa) ini salah gue atau apa gitu," ujarnya.

Cinta bersyukur masih diberikan kesehatan, tetapi disatu sisi dia merasa sedih dan kesepian tinggal sendiri.

"Gue kesepian enggak ada siapa-siapa. Gue ngobrol itu susah banget. Jadi, pas Nino positif itu gue sakit hati banget," ucapnya.

Cinta bahkan mengaku tak bisa tidur hingga merasa stres karena hidup sendiri tanpa keluarganya yang selalu bersamanya.

"Satu cara yang bikin gue tenang itu shalat," tuturnya.

Kesedihan tak bisa menjenguk

Ujian kembali datang ketika sang ayah tak bisa menghubunginya seperti biasa lantaran kesehatan Uya Kuya drop.

Dia merasa harus berada disamping kedua orangtuanya saat itu.

Sayangnya, Cinta tidak bisa menjenguk kedua orangtuanya karena sifat virus corona yang bisa menular.

"Gue ngerasa saat itu sekeliling gue gelap. Hati gue gelap, kayak benar-benar jatuh gue. Sebisa mungkin kalau mereka telepon, gue merasa enggak apa-apa," ujarnya.

Hidup sendirian terasa sulit

Cinta mengaku belum memiliki kesiapan hidup sendiri. Meski begitu, dia tetap harus melewatinya dengan kuat.

Sebelum ujian tersebut datang menghampirinya, Cinta merasa dirinya sudah sanggup hidup mandiri.

Namun, semua pandangan Cinta akan pemikirannya itu seketika berubah.

"Mama selalu bilang nanti kayak Kakak pas kuliah (seperti ini). Gue enggak bisa, pertama belum siap. Ternyata hidup sendiri itu susah," tuturnya.

Rayakan sweet seventeen sendiri

Cinta menganggap peristiwa yang dialaminya itu merupakan kado terindah dari Tuhan di usianya yang baru menginjak 17 tahun pada 2 Februari lalu.

Meskipun tidak bisa merayakan ulang tahun sweet seventeen bersama keluarga, Cinta mengaku bersyukur diberi kesehatan oleh Tuhan.

Cinta akhirnya merayakan ulang tahunnya sendiri dengan membeli makanan di salah satu restoran.

"Gue di umur 17 harus tetap kuat. Berani dan bisa (melakukan) semuanya," tuturnya.

Cinta bersyukur kini orangtua dan adiknya telah dinyatakan negatif Covid-19.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/02/17/103530966/tangis-cinta-kuya-ketika-keluarganya-positif-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke