Sinopsis The Accountant, Kisah Akuntan Forensik Penyandang Autisme

Saat dirilis pada 2016, film yang dibintangi Ben Affleck, Anna Kendrick, dan J. K. Simmons ini mendapat perhatian khusus dari penonton di Indonesia lantaran menampilkan seni bela diri pencak silat.

Tak hanya itu, beberapa adegannya juga berlatar di Indonesia.

Film The Accountant berkisah tentang Christian Wolff (Ben Affleck) yang sejak kecil didiagnosis menderita high-functioning autism atau autisme tanpa ketidakmampuan intelektual.

Mengetahui hal itu, sang ibu justru memilih pergi dan meninggalkan Chris di bawah asuhan ayahnya seorang.

Sang ayah kemudian memberi pendidikan khusus untuk Chris dan adiknya, Braxton (Jon Bernthal).

Termasuk membekali mereka dengan pelatihan seni bela diri pencak silat.

Setelah dewasa, Chris bekerja sebagai akuntan forensik dari sebuah kantor kecil di kawasan Plainfield, Illinois.

Biasanya, ia mengungkap penipuan keuangan untuk para kriminal dan teroris.

Ketika berinteraksi dengan para klien, Chris dibantu wanita tak dikenal yang disebut Voice.

Untuk menstabilkan kemampuannya dalam berkonsentrasi atau bersosialisasi, setiap hari ia harus mendengarkan musik yang keras.

Suatu ketika, Chris dipekerjakan untuk mengaudit Living Robotics oleh CEO sekaligus pendiri perusahaan, Lamar Blackburn (John Lithgow).

Chris menemukan lebih dari 61 juta dolar uang perusahaan telah digelapkan.

Namun, Lamar memutuskan kerjasama mereka secara sepihak usai menemukan CFO perusahaannya, Ed Chilton (Andy Umberger), bunuh diri karena kasus penggelapan tersebut.

Insiden ini sempat membuat Chris putus asa lantaran tak berhasil menyelesaikan tugasnya.

Di sisi lain, Chris sedang diburu oleh Ray King (J.K. Simmons), direktur FinCEN.

Ray bahkan memeras analis data Departemen Keuangan, Marybeth Medina (Cynthia Addai-Robinson), untuk membantunya menemukan Chris.

Kira-kira, apa alasan Ray ingin mencari dan mengetahui identitas Chris?

Saksikan kisah selengkapnya dala film The Accountant yang tayang di HBO GO.