Film yang disutradarai sekaligus diproduseri Lola Amaria ini dibintangi oleh Ray Sahetapy, Keke Soeryo, dan sejumlah aktor muda tanah air.
Diantaranya, Hifzane Bob, Qausar HY, Hany Valery, dan Aufa Assagaf.
Cerita film Jingga berfokus pada kisah seorang remaja bernama Jingga (Hifzane Bob) yang tinggal bersama sang ibu, Fusia (Keke Soeryo) dan ayahnya, Ireng (Ray Sahetapy).
Sejak kecil, Jingga telah divonis menderita low vision yang membuatnya cukup kesulitan menjalani hidup normal.
Penderitaannya pun bertambah, saat ia mengalami kecelakaan di sekolah.
Insiden tersebut merenggut penglihatan Jingga sepenuhnya.
Kondisi ini membuat mentalnya semakin terpuruk dan putus asa.
Di saat yang sama, Ireng belum bisa menerima kalau putranya tak akan bisa melihat lagi.
Karena itu, Fusia terus meyakinkan suaminya untuk memberikan dukungan pada Jingga, bagaimanapun kondisinya.
Pada akhirnya, Jingga bersedia melanjutkan pendidikan ke sekolah luar biasa (SLB).
Di sekolah barunya, ia belajar huruf Braille dan mengenali objek, seperti murid tunanetra lainnya.
Tak hanya itu, Jingga mendapatkan tiga sahabat baru yang mempunyai hobi bermusik seperti dirinya.
Mereka adalah Marun (Qausar HY), Nila (Hany Valery), dan Magenta (Aufa Assagaf).
Bersama ketiga sahabat barunya, Jingga menemukan kembali kebahagiaan yang sempat hilang.
Mereka kemudian sepakat untuk membentuk grup musik.
Suatu hari, band bentukan Jingga ingin mengikuti ajang kompetisi musik.
Terlepas dari kekurangan yang mereka miliki, Jingga dan ketiga sahabatnya yakin bisa menunjukkan yang terbaik.
Bagi Anda yang penasaran dengan kisah selengkapnya, film Jingga sudah bisa disaksikan di Netflix.
https://www.kompas.com/hype/read/2021/01/14/183800466/sinopsis-film-jingga-persahabatan-empat-musisi-remaja-tunanetra