Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Raditya Dika Sebut Tak Jadi Komedian Jika Bukan karena Lupus

Begitu sukanya dengan cerita Lupus, Raditya Dika sampai rela mampir sebulan sekali ke toko buku Gramedia untuk melihat apakah ada terbitan baru dari Lupus.

"Aku hampir sebulan sekali ke Gramedia buat nyari tahu ada yang baru terbit apa enggak, waktu itu di Gramedia Melawai," kenang Raditya Dika, seperti dikutip dari YouTube Helmy Yahya Bicara, Rabu (24/11/2020).

Meskipun sampai saat ini dia belum pernah bertemu sosok Hilman Hariwijaya, bagi Raditya Dika, Lupus memiliki peran penting dalam kariernya sekarang.

Pasalnya, Lupus menjadi awal Raditya Dika jatuh cinta pada dunia komedi.

"Aku enggak tahu, kalau misalnya zaman aku kecil enggak baca Lupus, mungkin aku enggak jadi komedian juga sih," ujar penulis buku Kambing Jantan itu.

Dari Lupus, Raditya Dika belajar bagaimana dan apa yang bisa membuatnya tertawa dari sebuah cerita.

Kemudian, dari pembelajaran itulah Radit menyimpulkan dalam sebuah komedi harus ada obyek yang diangkat.

"Pas masih SD tuh, aku mikir 'nih kenapa gue ketawa?' Oh gue ketawa karena si Lupus ini membandingkan dirinya antara dua hal yang sangat bertolak belakang dengan menjadikan dirinya obyek tertawaannya dia," ucap Raditya Dika.

"Berarti kalau gue mau kayak gitu, gue harus menjadikan diri gue sebagai obyek kan, karena komedi butuh obyek," kata Radit melanjutkan.

Berangkat dari cerita Lupus juga, kemudian Raditya Dika memilih menjadikan dirinya sendiri sebagai obyek komedi dibanding harus menggunakan orang lain sebagai bahan tertawaan.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/25/170151966/raditya-dika-sebut-tak-jadi-komedian-jika-bukan-karena-lupus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke