Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indro tentang Komedi dan Warkop DKI

Komedian berusia 62 tahun ini menceritakan sepenggal kisah masa kecilnya yang suka pada komedi.

Kecintaannya pada dunia komedi membawanya bergabung dengan grup legendaris Warkop DKI.

Kompas.com telah merangkumnya sebagai berikut.

1. Suka komedi jadi awal mula bergabung Warkop DKI

Indro Warkop sudah mencintai dunia komedi sejak masih kecil. Dia bahkan pernah bermain dalam sandiwara komedi saat bersekolah.

“SMP saya sudah mulai MC sambil ngelucu. Belum lagi, di Pramuka saya punya tanda kecakapan khusus penghibur, itu enggak diuji dianugerahkan. Sampai yang kedua saya dapat yang lebih tinggi lagi, tingkat kedua," kata Indro dikutip Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Kepiawaian Indro melucu membawanya bertemu dengan sosok Kasino dan Dono.

"Waktu itu saya SMP atau SMA, kalau yang siaran (di Radio Prambors) cuma Dono sendiri, Kasino sendiri, karena saya sebelah rumah dan kakak sepupu saya pembentuk radio, itu dipanggil ke situ, 'temenin tuh temenin'," tutur Indro.

"Sampai akhirnya saya diminta sama Mas Kasino, ‘Ndro lu permanen deh, karena kita udah ini nih’. Dono kan waktu itu sibuk belajar, terus dia tuh demam panggung banget. Ya sudah akhirnya saya muncul, saya, Kasino, dan Nanu," tambah Indro.

2. Ingat kalimat Kasino yang mengajaknya bergabung

Indro mulai merasa nyaman saat ia bergabung dengan Dono dan Kasino. Hingga suatu ketika, Kasino memintanya bergabung secara resmi dengan Warkop DKI.

"Kasino bilang ‘lu permanen di sini, kita saling butuh’, itu aku senang, kita saling butuh ‘gue yakin lu senang’. Kasino tahu saya, ‘gue yakin lu senang, dan gue butuh lu juga di sini’" kata Indro.

Pada 1976, Indro resmi bergabung dengan Warkop DKI. Walaupun usianya paling muda di antara Dono dan Kasino, Indro dipercaya mengurus keuangan Warkop DKI.

"Sampai akhirnya menjadi anggota Warkop benar itu di tahun 1976 pas saya kelas 3 SMA," sambungnya.

3. Asal muasal nama Warkop DKI

Pada kesempatan itu, Indro menjelaskan asal usul nama Warkop, yang awalnya merupakan sebuah nama acara di Radio Prambors.

Nama warkop pun adalah singkatan dari warung kopi yang ketika itu tengah populer memakai singkatan-singkatan.

"Warkop itu nama mata acara di Radio Prambors, obrolan di warung kopi, orang kan menyingkat saja. Gaya-gaya Medan, masuk Jakarta, (jadi) Warkop, brap itu berapa," tutur Indro.

Setelah mereka tidak bergabung lagi dengan Radio Prambors, nama Warkop sudah melekat pada trio Dono, Kasino, dan Indro.

"Warkop DKI, Dono, Kasino, Indro. Kok ya kebetulan pas dengan Daerah Khusus Ibukota. Jadi ya itulah perjalanannya," ucap Indro.

4. Riset dan data

Indro menuturkan Warkop DKI tidak sembarangan ketika hendak membuat film ataupun lagu.

"Tahunya Warkop di film, dari film pertama sampai ke-34 kita untuk mendapatkan skenario baku itu 10 sampai 12 kali ketemu, kami perang di situ. Kami bukan penulisnya, kami tanya 'lu anggap lucu dari mana? pasti lucu? secara budaya lu bisa pertanggungjawabkan enggak?'"kata Indro.

Alhasil, Warkop membutuhkan waktu satu tahun untuk benar-benar menyelami dunia film. Mereka pun harus menjalani riset serta mengumpulkan data terlebih dahulu.

"Warkop itu perjalanannya belajar dan riset. Untuk kami terima main film itu (waktunya) satu tahun, kami tanya orang hebat film, kami datang ngadep. Ada yang mengurusi film, penonton film menengah atas atau bawah, kami punya data," tutur Indro.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/10/110052766/indro-tentang-komedi-dan-warkop-dki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke