Josh Hartnett Ungkap Alasan Pernah Tolak Peran Batman dan Superman

Sebelumnya, Hartnett sempat disinyalir akan berperan sebagai Superman dalam film Superman Returns pada 2006.

Dia juga termasuk dalam daftar pendek pemeran Batman untuk trilogi Dark Knight.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris Metro, Hartnett ingat alasan dia memutuskan melewatkan kedua peran tersebut.

"Ada banyak kekuatan di balik film tersebut. Tetapi saya selalu tertarik pada cerita tentang orang-orang dan saya tidak ingin dimasukkan ke dalam tipe pahlawan super,” ucap Hartnett.

“Saat itu banyak aktor beranggapan sangat sulit mendapatkan karier mereka kembali setelah memainkan karakter tersebut," lanjutnya.

Hartnett menambahkan, dia ingin hidup sesuai pilihannya sendiri.

"Pada usia itu sangat mudah untuk menjadi alat orang lain atau boneka orang lain. Saya sangat sadar akan pilihan yang saya buat dan saya ingin mereka menjadi pilihan saya," katanya.

Diketahui, Brandon Routh akhirnya yang memainkan peran utama dalam Superman Returns.

Sementara itu, Batman dalam trilogi Dark Knight diperankan oleh Christian Bale.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan majalah Playboy di 2015, Hartnett mengungkap perjalanan kariernya setelah dia memutuskan untuk tidak berperan dalam trilogi Dark Knight.

"Saya mengatakan tidak karena saya lelah dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman dan keluarga saya,” ucap Hartnett saat itu.

Sedangkan pada The Guardian, Harnett mengaku kesal lantaran pihak produksi dipandangnya hanya ingin memanfaatkan Hartnett sebagai aktor.

"Bukan begitu. Saya tidak melakukannya agar dicap pemberontak. Orang-orang ingin membuat terobosan yang akan mudah diakses dan disukai, tetapi saya tidak menanggapi gagasan bermain,” ucap Hartnett.

Josh Hartnett sebelumnya dikenal membintangi film Pearl Harbor (2001), film drama perang romantis Amerika yang disutradarai oleh Michael Bay, diproduksi oleh Bay dan Jerry Bruckheimer dan ditulis oleh Randall Wallace.

Film ini menampilkan versi fiksi serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, dengan fokus pada kisah cinta yang berlatar di tengah-tengah serangan.