Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Pengakuan Chef Marinka Bangkit dari Patah Hati dan Justru Dipertemukan dengan Jodoh

Walaupun sudah menginjak kepala tiga, Chef Marinka saat itu tak lantas mengejar jodoh untuk menikah, ia justru menikmati waktunya yang sendiri tapi dikelilingi orang tercinta, dan saat itu dia sudah begitu mencintai dirinya sendiri.

Di saat seperti itulah, dia justru dipertemukan dengan suaminya, Peter Lufting. Menurutnya pertemuan dengan Peter Lufting datang di waktu yang tepat.

Berikut rangkuman cerita Chef Marinka yang bisa menjadi motivasi bagi siapapun yang pernah gagal dalam percintaan.

Sering ditinggalkan

Bukan hanya tunangan, Chef Marinka merasa dirinya selalu ditinggalkan orang-orang yang disayangi. Karena itulah mental dia secara otomatis bertindak untuk melindungi diri. 

Bukan trauma, Chef Marinka hanya memilih untuk tidak terlalu lekat pada orang.

"Kalau kita bergantung mungkin sepenuhnya sama apa yang sudah direncanakan sama Tuhan, beda lho rasanya," kata Marinka.

Tak lagi menomorsatukan manusia

Dari berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya, Marinka akhirnya lebih memilih untuk mendekatkan diri pada Tuhan, percaya Tuhan memiliki rencana di balik kepedihan hatinya saat itu.

"We have to believe kalau itu sudah ada rencana di balik itu, dan enggak tahu di otak gue udah gue tanemin sih sekarang ya, nomor satu yang harus lo sayang tetap adalah Tuhan," katanya.

Karena ia merasa sebagai manusia biasa yang tidak bisa melakukan apapun tanpa berkah dan campur tangan Tuhan dalam hidupnya. 

Hindari bicara dengan orang lain

Ketika putus pasti ada keinginan untuk cerita masalah pada orang lain, tapi Chef Marinka saat itu memutuskan untuk mengikuti pesan kakaknya.

"Gue inget kata-kata kakak gue yang bilang 'lu jangan nelepon orang, jangan nanya orang, jangan nanya pendapat mereka harus ngapain, just stay still, be still and let God work," kata Marinka.

Sulit tentu saja, tak semudah mengucapkannya, tapi akhirnya dia menuruti kata kakaknya dan hanya diam, menangis, berdoa.

Keajaiban datang

Bagi Chef Marinka Daniel adalah jawaban dari doa-doanya. Ketika dia sedang terpuruk, tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak menghubungi siapapun, tiba-tiba saja Daniel Mananta menghubunginya sekedar bertanya kabarnya.

"Gue sampai kayak 'gila nih dari Tuhan nih' karena gue cuma nangis dan enggak tahu mau ngapain," kata Marinka.

"Somehow kita sharing dan it helps me pada saat itu dan di situ gue juga belajar kapan untuk benar-benar be still and let God works," sambungnya. 

Fokus pada kebahagiaan diri sendiri

Tiga tahun pasca putus bukan waktu singkat bagi Rinrin Marinka untuk menyembuhkan hatinya dari luka.

Memang tanpa dia sadari, terlibat dalam rebound relationship, tapi itu bukan penyembuh lukanya. Akhirnya ia sadar untuk hidup bahagia sebelum memulai hubungan baru lainnya.

"Harus benar-benar happy dulu, harus benar-benar sembuh dulu, baru jump to another relationship," ujar Marinka.

Dipertemukan dengan suaminya

Disaat hidupnya mulai berjalan bahagia, dan berserah diri pada Tuhan kalau memang akhirnya dia harus hidup sendiri tanpa pasangan, Marinka justru dipertemukan dengan suaminya, Peter Lufting lewat seorang teman.

Mereka bertemu di Hillsong Conference di Inggris tahun 2018. 

"Jujur pada saat itu gue sudah give up, sebelum trip itu gue ngomong sama Tuhan,'Tuhan enggak apa-apa gue enggak ketemu siapa-siapa, if You don't find me anyone gue enggak akan marah, gue janji,'" kata Marinka.

Marinka merasa saat itu perlu alasan tepat jika sampai ada pria yang harus masuk dalam hidupnya, karena dia sudah bahagia.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/23/085440166/6-pengakuan-chef-marinka-bangkit-dari-patah-hati-dan-justru-dipertemukan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke