Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta-fakta Menarik Serial Dokumenter Footnote dari The SIGIT

Serial ini akan tayang secara eksklusif di Pitchplay mulai hari ini, Jumat (2/10/2020).

Sebelum menyaksikan empat episode dari Footnote, simak fakta-fakta menarik dari proses pembuatannya.

1. Sebuah catatan kaki

Catatan kaki atau footnote merupakan informasi pelengkap dari halaman utama yang sering terlewatkan oleh para pembaca.

Meski kehadirannya sering diabaikan, footnote juga memiliki peranan penting karena memperkaya pengetahuan si pembaca.

Filosopi itu yang ingin diangkat oleh The SIGIT dalam serial dokumenternya, Footnote.

"Angle dokumenternya bukan sejarah band, tapi semacam cerita band kayak apa ya, lebih ke trivial dan kadang enggak melulu tentang karier dan karya," ujar Rektivianto Yoewono, vokalis The SIGIT.

2. Proses pengumpulan data yang lama

Kesulitan utama The SIGIT dalam membuat Footnote adalah proses pengumpulan data yang lama.

Maklum saja, band dengan nama The Super Insurgent Group of Intemperance Talent ini mengumpulkan data-data berbentuk foto dan video dari tahun 2004 hingga 2020.

"Kesulitan pertama saya nyortir datanya sebulan untuk tema A, B, dan C. Jadi saya harus sortir satu per satu sekitar satu bulanan," kata Andika Hernandi, produser sekaligus editor Footnote.

Footnote akan menampilkan perjalanan lengkap dan cerita-cerita menarik dari The SIGIT selama 16 tahun berkarya di industri musik Tanah Air.

3. Episode khusus untuk Absar Lebeh

Pada season pertamanya, Footnote akan menampilkan episode khusus untuk personel 'kelima' The SIGIT, Absar Lebeh.

Kisah masuknya Absar Lebeh ke keluarga The SIGIT diulas secara tuntas pada episode ketiga.

Absar Lebeh mulai aktif menjadi additional guitar The SIGIT sejak tahun 2014 setelah dirilisnya album Detourn.

"Pas pertama rekaman sama band pertamanya, saya suka sama permainan gitarnya. Sejak itu, ya udah diajakin dan personalnya oke, punya kemauan ngulik, dan pengen tahunya banyak," kata Rekti.

4. Alasan dirilis sekarang

The SIGIT memiliki alasan tersendiri mengapa baru merilis serial dokumenter setelah berpetulangan selama 16 tahun.

"Kenapa sekarang? Selain karena praktiknya tidak mudah, kedua, kalau misalnya anggaplah kita buatnya 10 tahun lalu, kayaknya belum banyak ceritanya aja gitu, bahannya kurang aja," kata Rekti.

Selain itu, Rekti berharap agar Footnote bisa menjadi sebuah tontonan hiburan di tengah pandemi.

Berhubung acara-acara panggung masih belum diizinkan, maka The SIGIT berusaha menghibur para Insurgent Army dengan serial dokumenter Footnote.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/02/085700566/fakta-fakta-menarik-serial-dokumenter-footnote-dari-the-sigit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke