Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Hadapi Writer's Block ala Dewi Lestari

Namun, menurut Dewi Lestari, istilah writer's block jargon terlalu cepat digunakan oleh para penulis ketika mengalami kesulitan.

"Padahal kalau kita lihat lebih dalam lagi, saya merasa kesulitan penulis itu biasanya berasal dari dua hal, jenuh dan kesulitan teknis," kata Dewi Lestari dalam konferensi pers virtual kompetisi Kwikku.com, sabtu (29/8/2020).

Kata Dewi Lestari, dua faktor ini kadang-kadang suka tercampur aduk dan penulis menyebutnya sebagai writer's block.

"Sehingga ada semacam sakralitas kalau ada writer's block, 'Oh saya harus berhenti, berarti saya enggak bisa nerusin, berarti karya ini enggak bagus', dan sebagainya," tutur Dewi Lestari.

Dee, panggilan akrab Dewi Lestari berpendapat, jika ditelusuri lebih dalam, biasanya yang membuat penulis mentok pada perkembangan karya adalah karena jenuh.

"Kalau jenuh, kuncinya break dulu lah istirahat sebentar enggak melakukan nulis dulu. Mungkin nonton atau baca buku, mencari stimulasi dari karya-karya kreatif lain," ucapnya.

Maka itu, baginya penting untuk mencari tahu penyebab writer's block di masing-masing penulis.

Sementara itu, Dewi Lestari berujar, terkadang penulis belum paham bahwa yang dialami ketika karyanya mandek adalah kesulitan teknis.

"Ini kembali lagi kalau strukturnya ada yang bolong atau plotnya ada yang enggak logis," ujar Dewi Lestari.

Di sisi lain, Dewi Lestari mengatakan biasanya ia membuat batas waktu sendiri untuk membuatnya lebih semangat menyelesaikan sebuah karya.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/08/29/205719566/tips-hadapi-writers-block-ala-dewi-lestari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke