Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Komoidoumenoi, Pandji Pragiwaksono Ingin Publik Tahu Komedi Akan Selalu Menyinggung

Pandji tergerak untuk membuat acara "Komoidoumenoi". Lewat acara ini Pandji ingin berbagi cerita ketersinggungan yang pernah dialaminya.

Istilah "komoidoumenoi" sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti objek tertawaan dan dipakai oleh Aristophanes, bapak komedi dunia sejak 400 tahun lalu.

"Aristophanes bilang bahwa orang tertawa karena ada yang ditertawakan dan selama yang ditertawakan itu manusia, maka peluang menyinggung selalu ada," kata Pandji dalam konferensi pers virtual yang diikuti Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Menurut Pandji, istilah itu dulu dipakai Aristophanes untuk menyadarkan politisi dan orang-orang terhormat di masyarakat.

"Dari ratusan tahun lalu komedi itu dilahirkan sebagai bentuk keresahan, komedi sudah menyinggung," ujar Pandji.

Pandji merasa stand up comedy tanpa menyinggung sangat mustahil.

"Jadi kalau hari ini masyarakat ada yang bilang tolong dong komedian jangan bikin stand up yang menyinggung, argumen saya adalah enggak bisa. Kalau bisa, kami sudah berhenti selama ratusan tahun menyinggung orang," tutur Pandji.

Pandji juga menyadari, tidak semua orang memiliki tingkat ketersinggungan yang sama.

"Selain itu siapa yang bisa nebak, orang akan tersinggung tentang apa," ucap Pandji.

"Komoidoumenoi" akan dimulai November 2020 dengan tur ke Makassar, Denpasar, Balikpapan, Palu, Yogyakarta, Banda Aceh, Jakarta.

Di Jakarta, sebagai penutup, "Komoidoumenoi" akan dilaksanakan di Istora Senayan.

Untuk menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi, Komoidoumenoi bekerja sama dengan Qlue Smart City dan BEM FKM Universitas Indonesia.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/08/19/144550266/lewat-komoidoumenoi-pandji-pragiwaksono-ingin-publik-tahu-komedi-akan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke