Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jovial dan Andovi da Lopez Bicara soal Kolaborasi, Isi Konten dan AdSense YouTube

Kakak beradik itu buka suara perihal alasan menyudahi kanal YouTube mereka saat berbincang bersama Raditya Dika.

Jovial dan Andovi menceritakan salah satu alasannya adalah perbedaan sistem YouTube saat ini dengan yang dahulu.

1. Kolaborasi dengan YouTuber terkenal

Selain aktor, Jovial juga menjadi YouTuber sejak tahun 2011 saat memulai kanal YouTube-nya bersama sang adik, Andovi.

Semakin lama, Jovial merasakan hal yang berbeda dengan YouTuber masa kini.

“Jadi kalau YouTube waktu itu ya gue pakai bahasa collab ke bawah, itu sering dilakukan. Lu cari talenta baru, terus lu bikin sesuatu bareng,” tutur Jovial.

Tetapi, kini Jovial menyebut yang kerap dilakukan YouTuber adalah collab ke atas. Dengan kata lain berkolaborasi dengan YouTuber lain yang sudah punya nama besar.

Meskipun tak semua YouTuber melakukan hal serupa, tapi Jovial merasakan itu selama hampir 10 tahun menjadi YouTuber.

“Kalau sekarang mungkin ya yang punya nama collab sama yang punya nama, pokoknya permainannya di situ. Ini enggak berarti semua kasus begini. Ini yang gue rasakan, sekarang collab-nya ke atas,” tutur Jovial.

2. Konten YouTube

Selain kolaborasi, Jovial juga menyinggung soal konten YouTube saat ini.

Jovial mengatakan banyak calon YouTuber baru yang menanyakan bagaimana cara bikin konten YouTube laku dan banyak jumlah penonton.

“Masalahnya gini, pertanyaannya dari dulu lihat orang bikin YouTube, 'kak gimana cara bikin konten', itu pertanyaan dasar dari dulu. Sekarang orang, 'kak bagaimana cara konten gue laku',” tutur Jovial.

Menjadi YouTuber selama hampir 10 tahun, tentu Jovial merasakan ada perbedaan pertanyaan yang diajukan oleh YouTuber baru saat ini dengan yang dulu.

Jovial sangat menyayangkan para YouTuber baru malah menayakan cara buat konten laku dan banyak jumlah penonton, bukan isi konten itu sendiri.

“Orang sudah langsung nanya, kak gimana cara bikin konten yang laku yang banyak views, itu pertanyaan makin kesini,” ujarnya.

3. Iklan YouTube

Mendengar pernyataan Jovial, Raditya Dika sempat menyinggung soal AdSense atau iklan di sela-sela penayangan YouTube yang hanya bisa didapatkan apabila jumlah penonton tinggi.

Kolaborasi dengan YouTuber terkenal dan isi konten dapat mempengaruhi jumlah penonton dan jumlah penonton dapat mempengaruhi adsense atau iklan.

“Kita tentu enggak bisa bilang secara pasti ‘oh ini karena AdSense’, ‘karena ini’, enggak, tapi yang gue tahu adalah gue selalu ngomong ini sama kak Jovi, ketika tujuan utama lu ‘eh ini adalah duit’, lu akan menghalalkan atau menggunakan cara apapun untuk mencapai tujuan tersebut,” jawab Andovi.

Kakak beradik itu juga mengatakan mereka bukan orang yang munafik menganggap uang tak penting, tapi lebih tepat dikatakan mereka suka uang bukan gila uang.

Jovial dan Andovi juga tak mempermasalahkan orang yang memanfaatkan YouTube sebagai media untuk berbisnis.

Mengenai keputusan untuk menyudahi kanal YouTube SkinnyIndonesian24, baik Jovia dan Andovi menegaskan mereka tidak punya masalah dengan YouTuber manapun.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/06/30/093058766/jovial-dan-andovi-da-lopez-bicara-soal-kolaborasi-isi-konten-dan-adsense

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke