Bos Live Nation Sumbangkan Gajinya untuk Bantu Korban Dampak Corona

CEO Live Nation, Michael Rapino, bahkan menyumbangkan gajinya senilai 3 juta dollar AS untuk membantu karyawan lain yang terdampak corona.

Sementara itu, para eksekutif lainnya dikabarkan mendapat pangkasan 50 persen gaji selama pandemi ini berlangsung.

Live Nation juga telah mengambil langkah-langkah pemotongan biaya, termasuk pembekuan penerimaan karyawan, pengurangan penggunaan kontraktor, renegosiasi sewa, cuti, dan pengurangan atau penghapusan pengeluaran diskresioner lainnya.

Live Nation menargetkan penghematan sebesar 500 juta dollar AS untuk tahun 2020 dengan langkah-langkah tersebut.

Lebih dari 8.000 pertunjukan Live Nation telah terkena dampak pandemi corona dari pertengahan Maret 2020 kemarin.

Padahal berdasarkan data dari perusahaan, Live Nation telah berhasil menjual 15 juta tiket untuk acara-acaranya.

Sebanyak 7.000 pertunjukan akhirnya ditunda, tetapi tidak langsung dibatalkan.

Para pembeli tiket pertunjukan sudah mulai meminta pengembalian uang karena berbagai acara ditunda.

"Dengan likuiditas tambahan ini, fleksibilitas dalam perjanjian utang kami, dan upaya pemotongan biaya, kami percaya Live Nation memiliki kekuatan finansial untuk menghadapi masa sulit ini," kata Rapino dikutip dari Rollingstone, Selasa (14/4/2020).

"Kami akan siap untuk kembali dengan cepat dan sekali lagi menghubungkan audiens dengan artis di konser yang mereka tunggu," sambungnya.

Pandemi corona cukup memengaruhi industri musik secara global.

Sejumlah festival besar seperti Coachella dan Governors Ball terpaksa harus ditunda dan dibatalkan.

Beberapa band dan musisi lainnya juga menghentikan tur mereka di tengah pandemi Covid-19 ini.

Ribuan pekerja musik tanpa penghasilan tetap terkena imbasnya.

Live Nation pun memberikan dana bantuan sebesar USD 10 juta untuk Crew Nation, para pekerja atau kru yang biasa mendapat penghasilan dari acara-acara konser.