Pria 36 tahun itu menceritakan pengalamannya sebagai pemimpin grup legendaris di industri Kpop itu dalam wawancara dengan News1 baru-baru ini.
“Saya ditunjuk menjadi leader karena saya yang tertua di antara member lain,” tutur artis bernama asli Park Jeongsu itu.
Menurut Leeteuk, sebelum Super Junior dibentuk dia juga menjadi leader grup bernama Smile yang tidak pernah debut hingga kini.
Dia mengaku merasa terbebani saat menjadi leader Smile.
“Saya sangat khawatir ketika diminta memimpin grup yang lebih besar. Awalnya saya mengatakan tidak bisa,” kata Leeteuk.
Namun Leeteuk mendapat semangat dari manajer mereka saat itu, Tak Young Joon, yang kini menjadi presiden SM Entertainment.
“Saya sangat ingin debut saat itu, jadi saya memutuskan menerima posisi leader,” ujar Leeteuk.
“Setelah itu saya bisa melanjutkan tugas (leader) berkat bantuan banyak orang, termasuk para member,” kata dia.
Sebagai leader, Leeteuk memiliki banyak tanggung jawab. Sejak memimpin dia sudah memikirkan masa depan Super Junior sebagai grup.
“Misalnya ‘bagaimana membuat Super Junior grup yang bertahan lama’ dan ‘apa yang kami lakukan dalam 5 hingga 10 tahun mendatang,” Leeteuk menjelaskan.
Pikiran itu tidak hilang bahkan ketika dia menjalani wajib militer selama dua tahun.
“Saat itulah saya mendapat ide untuk membentuk Label SJ. Saya juga terlibat dalam perancangan lightstick resmi Super Junior,” kata Leeteuk.
Perjalanan selama 15 tahun bersama Super Junior sudah membuktikan bahwa Leeteuk layak menjadi seorang leader sebuah boy group paling terkenal dari Kpop.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/05/114944666/leeteuk-pernah-menolak-jadi-leader-super-junior