Sering Ambruk, HyunA Akhirnya Ungkap Penyakitnya

Termasuk gangguan panik dan vasovagal syncope.

Melalui pesan yang diunggah di media sosial, HyunA mengatakan, dia tidak yakin apakah jujur adalah keputusan yang tepat.

Tapi setelah banyak berpikir, akhirnya dia memutuskan memberitahukan hal itu pada penggemar dan semua orang yang menyukainya.

HyunA, dalam keterangan yang diunggahnya, berujar, berada di atas panggung adalah impiannya sejak kecil yang akhirnya bisa terwujud.

"Seiring berjalannya waktu, saya debut dan tumbuh dewasa menyadari saya harus bertanggung jawab atas tindakan saya tanpa membuat kesalahan, dan itu yang saya pilih, jadi saya hanya lari dengan kecepatan penuh karena serakah," tulis HyunA di akun @hyunah_aa, dilansir Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

"Saya bahkan tidak sadar saya sakit. Tapi karena saya selalu dikelilingi orang yang baik dan penggemar, saya berpikir saya baik-baik saja. Saya mendorongnya, membantahnya, dan kemudian menyadarinya saat saya ke rumah sakit tahun 2016," tulisnya.

Awalnya, mantan anggota girlband 4 Minutes ini tidak percaya dan membantah tentang diagnosis yang diberikan dokter.

Diagnosis menyatakan dia menderita depresi dan serangan panik.

Selama satu tahun HyunA tidak mempercayai diagnosis dokter.

Tapi sekarang dia sudah rutin mendapat perawatan setiap dua minggu dan mencoba berpikir bahwa hal itu bukan hal yang negatif.

Tapi cobaan datang lagi, saat tiba-tiba pandangannya kabur dan dia ambruk.

Awalnya HyunA menduga itu hanya gejala serangan panik, tapi setelah dokter melakukan pemeriksaan pada gelombang otaknya, Hyuna harus terima kalau dirinya didiagnosa dengan vasovagal syncope.

"Saya hanya merasa kosong. Saya ingin berdiri di panggung, tapi jika saya terus ambruk dan orang-orang mengetahuinya, siapa akan meminta saya tampil untuk mereka?" kata HyunA.

"Saya khawatir lebih dari apapun, jadi saya tidak ingin mengatakan pada siapapun."

Di sinilah kemudian HyunA merasa bersalah karena sudah merahasiakannya cukup lama.

Terlebih setiap kali dia ambruk. Sehingga akhirnya dia memutuskan untuk jujur tentang penyakit yang diderita.

"Saya pikir saya tidak terlambat, dan saya ingin mencintai dan merawat diri saya sendiri. Dan saya akan terus menjadi berani dan jujur."

Dari laman Mayoclinic, vasovagal syncope terjadi ketika orang tidak sadarkan diri karena tubuh bereaksi berlebih atas pemicu tertentu, seperti melihat darah atau kesulitan emosional yang ekstrem.

Pemicu vasovagal syncope menyebabkan detak jantung meningkat dan tekanan darah menurun secara tiba-tiba.

Hal itu yang memicu berkurangnya aliran darah ke otak, menyebabkan penderitanya hilang kesadaran.