Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sidang Pleidoi Kriss Hatta: Dipaksa Pakai Baju Oranye dan Sebut Anthony Hilenaar Cari Uang

Kriss Hatta menjalani sidang dengan agenda pembacaan pleidoi atau nota pembelaan yang diajukannya. Di situ, Kriss Hatta membacakan pleidoi sendiri dengan merunut peristiwa yang ia jalani dari pemukulan hingga ditangkap polisi.

Sementara itu, sang ibunda, Tuty Suratinah, begitu setia mendampingi Kriss Hatta, begitu pun para rekan-rekannya.

Kenakan kaus bertuliskan #SaveKrissHatta

Sebagai bentuk dukungan untuk anaknya, Kriss Hatta, sebuah pemandangan berbeda ditujukan oleh Tuty Suratinah.

Bahkan tak hanya ibunya, beberapa teman dekat Kriss Hatta serta pengacaranya kompak mengenakan kaus yang bertuliskan #SaveKrissHatta.

Menurut Tuty Suratinah, hal tersebut menjadi bentuk inisiatif dari orang-orang terdekat Kriss Hatta untuk mendukung dalam menjalani hukuman.

“Ini (kausnya) inisiatif tim. Alhamdulillah anaknya di dalam, mamanya gantiin jadi YouTuber. Pokoknya mamanya bangga,” kata Tuty Suratinah.

Dipaksa kenakan baju tahanan

Kriss Hatta langsung membacakan pleidoi di hadapan majelis hakim. Kriss Hatta mulai bercerita bagaimana insiden pemukulan terhadap Anthony Hilenaar terjadi hingga akhirnya dia masuk ke penjara.

Namun, di sela-sela pembacaan pleidoi, Kriss Hatta malah merasa rancu dengan kasus pemukulan itu. Pasalnya, Kriss Hatta mengakui dipaksa untuk mengenakan baju tahanan.

Padahal, dia merasa belum diperiksa atas kasus pemukulan tersebut.

“Saya dipaksa pakai baju oranye. Saya bingung bukan main. Saya belum diperiksa, saksi belum diperiksa, tapi saya dipaksa pakai baju oranye. Caranya saya dikelilingi lima orang, pintu unit ditutup. Saya benar-benar dipaksa. Diperlakukan begitu saya terus memohon dan bernegosiasi, tidak begini caranya, Pak. Saya belum diperiksa," ucap Kriss Hatta.

Kriss Hatta sebut Anthony Hilenaar cari uang

Kriss Hatta menduga apabila Anthony Hilenaar hanya mencari uang atas kasus pemukulan itu. Pasalnya, ada angka yang ditawarkan oleh Anthony Hilenaar untuk berdamai.

Angka perdamaian itu disebut oleh Kriss Hatta saat membacakan pleidoi di hadapan majelis hakim. Mulai dari Rp 1 miliar hingga akhirnya Kriss Hatta sepakat dengan angka Rp 150 juta.

Namun sayang, perdamaian itu tak membuahkan hasil apa-apa pada kasusnya. Sebab, Kriss Hatta masih menjalani hukuman hingga dituntut 10 bulan penjara.

“Hari demi hari di penjara saya lewati untuk terus mengupayakan perdamaian. Ada perubahan walau sedikit, angka Rp 1 miliar turun jadi Rp 750 juta. Ini murni pelapor ingin mencari uang,” kata Kriss Hatta.

Kriss Hatta dapat kejutan dari ibunya

Di tengah kasus pemukulan Anthony Hilenaar yang membuatnya mendekam di penjara, Kriss Hatta rupanya mendapat kejutan dari sang ibunda.

Ya, Kriss Hatta baru saja mendapat penghargaan silver button dari YouTube. Sang ibunda sempat memberi plakat itu kepada Kriss Hatta seusai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Tuty Suratinah menyampaikan pesan bahwa anaknya masih mendapat perhatian dari publik.

”Makasih juga untuk seluruh masyarakat Indonesia, netizen Indonesia. I love you, buat kalian ternyata Kriss di dalam masih dicintai kalian, cuma lewat YouTube,” tutur Tuty Suratinah.

Kriss Hatta akan terus berkarya

Meski tengah tersandung masalah hukum, Kriss Hatta mengakui bahwa bisnisnya masih berjalan lancar. Bahkan dia bilang bahwa otaknya harus tetap berpikir dan berkarya selama berada di balik jeruji besi.

“Bisnis berkembang lagi. Saya punya media infotainment, terus punya media gaming, karena saya suka main game. Ya, sudah saya coba gali untuk bisa terus berkarya,” kata Kriss Hatta.

“Raga boleh di penjara, tapi otak cara berpikir supaya bisa tetap menghasilkan uang,” ujarnya.

https://www.kompas.com/hype/read/2019/11/27/110912366/sidang-pleidoi-kriss-hatta-dipaksa-pakai-baju-oranye-dan-sebut-anthony

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke