JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai patokan bahwa kucing sedang sehat, salah satunya adalah frekuensi mereka membuang urine.
Sebab, kucing yang terlalu sering membuang urine dan urine yang dikeluarkan dalam jumlah sedikit—bisa menandakan terjadinya sesuatu pada tubuhnya. Begitu pula dengan kucing yang jarang pipis.
Baca juga: 5 Alasan Kucing Pipis di Kasur Pemiliknya
Seorang Zoologist bernama Oliver Jones menuliskan dalam Pet Keen, Minggu (13/11/2022), kucing bisa bertahan selama 24-48 jam tanpa buang air kecil.
Namun, tuturnya dalam artikel yang ditinjau oleh seorang dokter hewan bernama Paola Cuevas, racun yang berbahaya bisa terakumulasi pada urine-nya, yang mana akan membahayakan nyawa kucing.
“Meski kucing bisa bertahan 24-48 jam tanpa buang air kecil, tidak baik jika kamu memerhatikan bahwa mereka tidak buang air kecil seperti biasa. Kucing sehat rata-rata pipis sekali atau dua kali sehari,” terang Jones.
Jadi, jika melihat perubahan frekuensi buang air kecil pada kucing peliharaan, sebaiknya kamu segera menghubungi dokter hewan.
Baca juga: Jangan Asal, Ini 4 Cara Memilih Kotak Pasir Kucing
Sebab, ada beberapa penyebab kucing tidak terlalu sering pipis seperti biasanya, yakni sebagai berikut.
Cystitis adalah masalah kesehatan yang menyebabkan kandung kemih meradang. Kucing yang tampak sulit buang air kecil sering mengalami kondisi ini.
“Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau tingkat pH urine abnormal yang berkontribusi pada pembentukan kristal mineral mikroskopis dalam urine, yang dapat tumbuh dan menghambat aliran urine,” jelas Jones.