Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2021, 17:56 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan gulma atau rumpul liar yang tumbuh di sekitar tanaman membuat taman di rumah berkurang keindahannya.

Belum lagi kehadirannya yang akan mengurangi nutrisi tanah yang akan membuat tanaman milik kita menjadi kekurangan nutrisi, kerdil, bahkan layu.

Sebenarnya, di luaran sana banyak tersedia pembasmi gulma dalam bentuk cairan yang bisa disemprotkan. Cairan ini memang efektif, namun kerap kali mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Baca juga: Cara Alami Membasmi Gulma di Halaman Rumah, Pakai Garam

Namun jangan khawatir, kamu masih bisa menyingkirkan gulma dengan bahan alami yang tidak berbahaya yakni dengan menggunakan garam.

Dilansir dari The Spruce, Jumat (5/2/2021), garam (atau natrium klorida) adalah solusi alami yang bekerja dengan baik pada gulma yang mengganggu.

Singkatnya, garam adalah herbisida tidak beracun yang efektif. Namun, tidak semua garam dibuat sama dalam hal pengendalian gulma.

Garam meja beryodium atau tidak beryodium biasa bisa digunakan. Periksa kemasannya untuk memastikan kamu menggunakan natrium klorida, bukan magnesium sulfat (garam Epsom), garam batu, atau garam laut.

Baca juga: Apa Itu Garam Epsom dan Manfaatnya untuk Tanaman?

Saat menggunakan garam sebagai herbisida, kamu harus menerapkannya secara hati-hati. Karena garam juga bisa membunuh tanaman di sekitarnya. Menggunakan garam juga bisa membuat tanah menjadi steril dari gulma seiring berjalannya waktu.

Dengan demikian, cara ini paling efektif digunakan untuk menangani gulma mengelilingi tanaman di halaman rumah. Cara ini juga bisa kamu gunakan untuk membunuh gulma yang tumbuh di celah aspal, terotoar atau di bagian rumah lainnya.

Cara kerja garam

Garam (natrium klorida) bekerja untuk membunuh gulma dengan cara mengeringkan tanaman dan mengganggu keseimbangan air internal sel tanaman.

Karena garam larut dalam air, ini paling efektif diterapkan bila dicampur dengan air karena ini mempermudah penyerapan pada gulma.

Ilustrasi garam epsom.SHUTTERSTOCK/INEWSFOTO Ilustrasi garam epsom.

Natrium klorida sangat beracun bagi semua tanaman, oleh karena itu penerapannya harus hati-hati. Secara umum, garam paling baik digunakan sebagai herbisida untuk berkebun skala kecil atau pengendalian gulma.

Cara menggunakan

Garam paling efektif sebagai herbisida bila dicampur dengan air. Kekuatan campuran air asin yang disarankan tergantung di mana kamu berencana untuk mengaplikasikan herbisida.

Jika kamu mengoleskan garam ke gulma di hamparan taman dengan tanaman lain yang tidak ingin kamu basmi, mulailah harus mulai dengan campuran yang lebih lemah, seperti campuran garam dan air 1: 2.

Sebagai alternatif, jika kamu mengoleskan garam di area yang tak akan kamu gunakan untuk menanam seperti di antara batu teras, retakan di jalan masuk, dll, campuran yang lebih kuat dapat dibuat seperti 2: 1 atau 3: 1.

Jumlah garam ini pasti akan mempengaruhi tingkat pH tanah dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkannya menjadi steril.

 

Larutan air asin harus diterapkan langsung ke dedaunan gulma. Hindari merendam akar dengan campuran tersebut untuk melindungi tanah dan tanaman di sekitarnya.

Air asin dapat diaplikasikan dengan menggunakan botol semprot, atau dapat dituangkan dari wadah. Jika ada tanaman lain di dekatnya, sirami dengan banyak air setelah menyemprotkan herbisida dar garam ke gulma untuk membuang air asin yang berhasil masuk ke tanah di sekitarnya.

Baca juga: 7 Manfaat Luar Biasa Meletakkan Tanaman Bonsai di Rumah

Pembasmi gulma selain garam

Ada beberapa herbisida 'tidak beracun' lainnya yang populer di kalangan tukang kebun rumahan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri, dan tidak ada satu pilihan pun yang merupakan solusi untuk semua.

Cuka putih adalah salah satu pilihan, namun penerapan cuka ternuyata tidak efektif. Namun, bila dicampur dengan garam dan air, cuka mengendalikan gulma dengan baik.

Seperti pada campuran garam dan air, cuka harus diterapkan dengan hati-hati karena dapat mengubah keseimbangan pH tanah seiring waktu, mempengaruhi pertumbuhan tanaman di kemudian hari.

Air mendidih juga dapat digunakan untuk beberapa tingkat efektivitas. Ini adalah pilihan yang bagus untuk menangani kelompok gulma yang sulit dibasmi karena dekat dengan tanaman hias milikmu, karena air tidak akan memiliki efek residu pada tanah.

Baca juga: Tanaman Hias di Rumah Kerdil? Coba Lakukan Hal Ini

Namun, seperti kebanyakan herbisida lainnya, air mendidih perlu diterapkan ke kebun dengan sangat hati-hati agar tidak merusak tanaman yang tidak ingin kamu singkirkan.

Api juga merupakan metode lain dari pengendalian gulma 'tidak beracun' yang bisa digunakan oleh tukang kebun.

Api membakar gulma yang muncul, menyebabkan kerusakan pada tingkat struktural. Meskipun pengendalian kebakaran akan menghilangkan gulma tahunan secara permanen, namun tidak membunuh akar gulma tahunan yang lebih keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com