3 Cara Menerapkan Hidup Bebas Sampah di Rumah, Dapat Hemat Uang

Zero waste sendiri adalah gerakan meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan bebas sampah. 

Sampah di Indonesia telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar setiap tahunnya, tetapi mengelola sampah masih menjadi tantangan besar.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) timbunan sampah di Indonesia mencapai total 17,776,615.98 pada 2023.

Dari jumlah tersebut, terdapat 5,899,371.35 sampah yang masih belum terkelola dan 38,9 persen di antaranya jumlah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga.

Dengan menerapkan hidup bebas sampah di rumah, dapat meminimalikan jumlah sampah di lingkungan.  

Zero waste juga bertujuan mendorong perekonomian yang tidak terlalu boros serta memastikan sumber daya tetap digunakan selama mungkin sebelum dikembalikan ke bumi dengan sedikit atau tanpa dampak terhadap lingkungan. 

Berikut sejumlah prinsip zero waste dilansir dari Zero Waste, Jumat, (23/02/2024). 

• Memikirkan kembali 

Prinsip ini menekankan pentingnya menggunakan bahan ramah lingkungan yang tidak menghasilkan polusi atau limbah berbahaya bagi lingkungan, dapat digunakan kembali, didaur ulang, serta dikumpulkan secara berkelanjutan.

• Mengurai

Prinsip zero waste berfokus pada mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai atau reduce, seperti botol atau wadah makanan sekali pakai, galon sekali pakai, atau penggunaan kantong berbahan plastik.

Meminimalkan konsumsi kuantitas dan toksisitas pada barang serta mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan. 

• Menggunakan kembali 

Optimalkan penggunaan kembali (reuse) bahan dan produk melalui perbaikan, perbaikan, teknologi modular, dan penggunaan kembali dengan cara alternatif.

Anda dapat melakukan DIY atau memanfaatkan benda yang tak terpakai untuk fungsi benda lainnya di rumah.

• Kompos

Gunakan sisa-sisa organik sampah rumah menjadi kompos yang dapat digunakan kembali sebagai pupuk organik untuk tanaman.

Anda dapat melakukan penimbunan sisa-sisa sampah di kebun untuk menghasilkan pupuk alami untuk tanaman.

Selain itu, melakukan budidaya maggot, yakni larva ulat yang dapat membantu dalam proses dekomposisi bahan organik yang membusuk untuk menguraikan limbah organik, seperti limbah dapur, limbah pertanian, atau limbah industri, menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi. 

• Memilih bahan daur ulang

Selanjutnya, prinsip zero waste adalah memilih bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang dalam desain produk.

Contohnya, menggunakan tas belanjang untuk menghindari penggunakan kantong plastik.

Selain itu, jaga pelastarian sumber daya dan tidak membuang limbah rumah tangga sembarangan yang dapat mencemarkan lingkungan.

• Unacceptable

Terakhir, prinsip zero waste adalah unacceptable. Tidak mendukukung perilaku buruk terhadap lingkungan, seperti pembakaran hutan, membuang limbah sembarangan, serta penggunaan zat berbahaya pada produk konsumen dan bahan bangunan.  

Cara menerapkan hidup bebas sampah di rumah

• Zero waste di area kamar mandi

Kamar mandi menjadi ruang terkecil di rumah, tapi menghasilkan sampah terbesar dan sekali pakai, seperti tisu toilet, kapas, dan wadah skincare. 

Berdasarkan data yang diambil dari Zero Waste Week menunjukkan pada 2018, lebih dari 120 miliar unit kemasan kosmetik diproduksi secara global.

Faktanya, LCA Centre—lembaga penilaian siklus hidup forensik (LCA) pengemasan— menemukan wadah isi ulang untuk kosmetik menyumbang 70 persen emisi karbon yang terkait dengan industri kecantikan. 

Untuk meminimalikan sampah sekali pakai di kamar mandi, Anda dapat beralih ke kemasan yang dapat diisi ulang sehinggacukup membeli refillnya saja.

Begitu untuk makeup, sebaiknya membeli makeup dengan wadah yang tersedia untuk direfill guna mendukung gerakan zero waste dan menghemat uang. 

Untuk kapas, cobalah menggunakan kain lembut untuk menghapus makeup atau membersihkan wajah. Kain ini bisa digunakan berkali-kali dibanding kapas yang hanya sekali pakai.

Selain itu, gunakan alat pembersih telinga dibanding cotton buds yang hanya sekali pakai dan semakin banyak sampah. 

Zero waste di lemari pakaian 

Selanjutnya, cara menerapkan hidup bebas sampah di rumah dapat dilakukan di lemari pakaian. Industri fashion dianggap sebagai industri paling banyak menimbulkan polusi di dunia dan kebangkitan fast fashion selama dua dekade terakhir membuat polusi tumbuh semakin parah.

Hal ini tidak hanyamenghasilkan limbah dalam jumlah besar, tetapi juga sering kali merusak lingkungan.

Bahkan poliester dan bahan sintetis lainnya telah ditemukan di garis pantai serta ikan pada tingkat makro dan mikro.

Sebuah studi di bawah naungan Patagonia menemukan bahwa rata-rata jaket bulu sintetis melepaskan 1,7 gram serat mikro pada setiap kali pencucian dan jaket yang lebih tua melepaskan serat mikro hampir dua kali lipat lebih banyak jika daripada jaket baru.

Serat-serat ini berpindah dari mesin cuci ke tempat pengolahan air limbah setempat dengan sekitar 40 persen di antaranya masuk ke sungai, danau, dan lautan.

Solusi terbaik dari masalah ini adalah mengganti pakaian dengan serat alami yang tidak berbahaya bagi lingkungan serta awet jika dicuci untuk dipakai berulang dan dalam jangka panjang. 

Zero waste di dapur

Terakhir, cara menerapkan hidup bebas sampah di rumah adalah di dapur. Dapur rentan menghasilkan sampah, dari sampah kemasan hingga sampai sampah organik.

Untuk menerapkan prinsip zero waste di dapur, lakukan berbelanja dalam jumlah banyak sekaligus.

Pilih bahan makanan kemasan besar sehingga bisa digunakan dalam waktu yang lama serta hanya menghasilkan satu kemasan sampah.

Selain, gunakan tas belanja kain, hindari emisi CO2 dalam perjalanan transportasi saat berbelanja, dan gunakan bungkus makanan yang dapat digunakan kembaliuntuk penyimpanan makanan.

Dengan mengurangi sampah makanan di dapur, dapat menghindari pemborosan dan memastikan makanan tidak basi.

Selain itu, hindarimembuang sisa makanan. Jika sisa makanan masih bisa dikonsumsi, gunakan untuk membuat makanan lainnya. Apabila tidak bisa, gunakan membuat kompos untuk tanaman.