Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Warna Seprai yang Tidak Boleh Digunakan Menurut Ahli

JAKARTA, KOMPAS.com - Warna memiliki dampak di setiap ruangan rumah, terutama di dalam  kamar tidur.

Meskipun penting bahwa ruang intim ini terlihat bagus, lebih penting lagi bahwa ruang tersebut bisa memberikan kenyamanan saat ingin tidur. Warna pilihan Anda adalah salah satu alat paling berpengaruh dalam memberikan kenyamanan tersebut.

Jika Anda sedang mencari cara untuk tidur lebih baik, mungkin terasa alami untuk memulai dengan ide cat, namun, ada permukaan besar lain yang sama berpengaruhnya, yakni seprai.

Sementara mungkin banyak yang menyarankan pada penggunaan seprai putih cerah, itu adalah salah satu warna yang dihindari para ahli di kamar tidur.

Dilansir Homes and Gardens, Kamis (20/10/2022) berikut warna seprai yang harus dihindari menurut para ahli. 

1. Putih

Seprai putih, pilihan paling kontroversial dari semuanya, adalah favorit selama beberapa generasi. Namun, para ahli tidur memperingatkan bahwa ide kamar tidur abadi ini mungkin merupakan kesalahan tempat tidur umum yang dapat memengaruhi tidur Anda. 

Robert Pagano, salah satu pendiri Sleepline, mengatakan, seprai putih mungkin tampak segar dan bersih, tetapi juga dapat memberikan perasaan steril di kamar tidur.

Jika Anda menginginkan estetika 'hangat' di kamar tidur, pilihan populer ini bukanlah pilihan terbaik. 

Pelatih tidur bersertifikat dan pendiri Sleeping Ocean, Alex Savy, juga memperingatkan bahwa putih gading atau warna putih cerah lainnya dapat memengaruhi tidur Anda karena memiliki konotasi siang hari.


Lebih baik menggunakan seprai putih atau krem karena kain putih cerah mungkin terlalu merangsang otak. Ini mungkin mengasosiasikannya dengan siang hari, yang dapat menyebabkan penurunan kadar hormon pemicu tidur yang disebut melatonin. 

2. Biru muda

Biru muda mungkin dikagumi karena kualitas terapeutiknya, seperti langit, tetapi para ahli meyarankan agar warna alami ini tidak muncul di kamar tidur.

Dengan cara yang sama seperti Savy menghindari warna putih untuk rangsangannya, dia menjelaskan bahwa biru muda juga sama provokatifnya.

Menurut Savy, biru muda adalah warna keren yang juga bisa menciptakan ilusi siang hari. Lebih baik memilih seprai biru tua saja, sarannya. 

3. Merah

Pelatih tidur bersertifikat dan CEO MattressNextDay Martin Seeley menjelaskan, penelitian telah menunjukkan bahwa merah memiliki pigmen yang sangat kuat sehingga bahkan dapat memicu agresi atau kemarahan, yang merupakan kebalikan dari apa yang Anda inginkan saat tertidur.

Sebaliknya, Anda ingin perasaan tenang dan detak jantung Anda melambat.

Alex menambahkan bahwa warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan oranye, dapat mengingatkan otak akan sinar matahari.

Secara alami, ini dapat menyebabkan berkurangnya produksi melatonin, menyebabkan tidur tertunda atau masalah terkait lainnya, tambahnya.

4. Coklat tua 

Sementara warna krem netral dapat mendorong perasaan tenang di malam hari, hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk coklat.

Menurut para ahli, sprei coklat dapat membuat kamar Anda terasa suram dan tertekan, sehingga membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur di malam hari. Seprai coklat bisa membuat ruangan terlihat kusam dan tidak menarik. 

Namun, masalah juga dapat berlanjut saat matahari terbit juga. Seeley menjelaskan bahwa warna gelap ini juga dapat mempersulit seseorang untuk menemukan motivasi untuk meninggalkan tempat tidurnya di pagi hari.

Jadi, ini adalah rona yang harus dihindari jika Anda bukan orang yang suka bangun pagi.

5. Hitam

Ahli menjelaskan bahwa, menurut psikologi, hitam memprovokasi perasaan negatif seperti sedih, marah, dan takut, yang semuanya dapat membuat Anda terjaga di malam hari.

Seprai hitam dapat memberikan nada yang terasa terlalu gelap untuk beberapa kamar tidur. Jika Anda mencari suasana tenang dan santai di kamar tidur, Anda mungkin harus menghindari seprai hitam.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/10/20/095200376/5-warna-seprai-yang-tidak-boleh-digunakan-menurut-ahli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke