Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Pemupukan dan Pengendalian Hama Tanaman Sayuran di Pekarangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam sayuran di pekarangan rumah bukan merupakan hal baru. Banyak masyarakat yang memanfaatkan pekarangan rumahnya menjadi sebuah tempat untuk tanaman sayuran bertumbuh. 

Beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam berbudidaya sayuran di pekarangan diantaranya adalah harus memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga selain dapat dimakan juga dapat mempercantik halaman rumah.

Strategi yang dapat dilakukan, di antaranya melalui pengaturan jenis, bentuk, dan warna tanaman. 

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (8/3/2022), hampir semua jenis tanaman sayuran dapat ditanam dalam dan bedengan, di antaranya bayam, kangkung, sawi, selada, kenikir, kemangi, kucai, seledri, cabai, tomat, terong, pare, kacang panjang, mentimun, oyong, dan lain-lain.

Sayuran buah cocok untuk ditanam dalam pot, polybag atau paralon dan bambu yang ditegakkan sehingga dapat menampung media tanam dalam jumlah cukup banyak.

Salah satu tahapan budidaya sayuran di pekarangan yang penting dan sangat menentukan keberhasilan adalah pemupukan dan pengendalian hama-penyakit.

Berikut ini tips dan langkah pemupukan dan pengendalian penyakit pada tanaman di pekarangan rumah. 

Pemupukan

Untuk proses pemumpukan, ada dua kategori yakni pemupukan sayuran organik dan non organik, seperti berikut ini. 

Sayuran organik

Untuk sayuran organik yang dibudidayakan secara organik, jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos, baik berbentuk curah maupun granul.

Pemberian pupuk dilakukan pada saat pembuatan media tanam dengan menambah volume pupuk kompos atau pupuk kandang lebih banyak dalam media tanam, misalnya dua atau tiga  bagian dibandingkan tanah dan sekam.

Pupuk susulan dapat berupa pupuk organik cair yang telah tersedia di toko-toko sarana pertanian atau dengan cara membuat sendiri.

Intensitas pemberian pupuk organik biasanya dilakukan 3-7 hari sekali dengan cara melarutkan 10-100 ml pupuk dalam satu liter air dan disiramkan secara merata pada media tanam.

Pada sayuran buah, disebabkan masa pertumbuhan yang lebih panjang, maka selain pemberian pupuk organik cair juga dapat dilakukan pemberian pupuk susulan berupa pupuk kandang atau pupuk kompos setiap 30 hari sekali sebanyak 50-100 g atau 2-3 genggam pupuk per tanaman.

Sayuran non organik

Untuk budidaya sayuran non organik, pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kimia seperti pupuk NPK majemuk, campuran pupuk tunggal Urea, TSP, dan KCL masing-masing satu bagian, atau pupuk pelengkap cair.

Jenis pupuk kimia tersebut bayak tersedia di toko sarana dan prasarana pertanian ataupun kios-kios tanaman hias.

Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menaburkan pupuk sebanyak 1/2 - 1 sendok teh disekitar permukaan tanaman. Setelah pupuk ditaburkan, maka harus segera dilakukan penyiraman tanaman untuk menghindari efek negatif kegaraman pupuk kimia terhadap tanaman.

Pemupukan susulan dapat dilakukan dengan cara melarutkan satu sendok pupuk NPK atau campuran pupuk urea, TSP, dan KCL ke dalam 10 liter air. 

Kemudian, siramkan secara merata pada media tanam. Pengulangan dapat dilakukan setiap 3 atau 7 hari sekali.


Pengendalian hama dan penyakit

Selain pemupukan, ada langkah lain yang harus dilakukan, yakni mengendalikan hama dan penyakit. 

Sayuran organik

Pengendalian hama dapat dilakukan secara fisik dengan cara membunuh atau membuang hama yang terdapat pada tanaman dan media tanam atau dapat juga secara kimiawi dengan insektisida nabati. Insektisida nabati telah banyak dijual di kios-kios pertanian.

Apabila memungkinkan, pestisida nabati dapat dibuat sendiri dengan menggunakan sumber daya yang terdapat di dapur dan pekarangan.

Sementara itu, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan memberikan agensia hayati. Agens hayati secara terbatas telah mulai tersedia di kios-kios pertanian.

Apabila tidak tersedia agensia hayati, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara memusnakan tanaman terserang sehingga tidak menyebar ke tanaman lainnya.

Untuk penyakit virus yang penyebarannya diperantarai serangga, diantaranya kutu pucuk atau kutu daun, maka pengendalian dapat dilakukan dengan cara menghalangi serangga vektor melalui aplikasi pestisida nabati.

Sayuran non organik

Untuk sayuran non organik, maka pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan menggunakan pestisida kimia (insektisida dan fungisida) sesuai cara dan dosis anjuran.

Namun demikian, diingatkan bahwa aplikasi pestisida kimia pada tanaman pekarangan sebaiknya dihindari karena besar resiko terhadap anggota keluarga, khususnya anak-anak. 

https://www.kompas.com/homey/read/2022/03/08/110700376/cara-pemupukan-dan-pengendalian-hama-tanaman-sayuran-di-pekarangan-

Terkini Lainnya

5 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur dengan Minim Cahaya Matahari dan Air

5 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur dengan Minim Cahaya Matahari dan Air

Pets & Garden
6 Cara Menjaga Rumah dari Bahaya Kebakaran

6 Cara Menjaga Rumah dari Bahaya Kebakaran

Housing
4 Cara Merawat Ikan Mas Koki

4 Cara Merawat Ikan Mas Koki

Pets & Garden
Cara Membersihkan Peralatan Stainless Steel dengan Bahan Alami

Cara Membersihkan Peralatan Stainless Steel dengan Bahan Alami

Do it your self
5 Hal yang Boleh Dilakukan Penyewa Rumah

5 Hal yang Boleh Dilakukan Penyewa Rumah

Housing
5 Suara yang Menandakan Adanya Tikus di Rumah, Apa Saja?

5 Suara yang Menandakan Adanya Tikus di Rumah, Apa Saja?

Housing
8 Tanaman Hias dengan Perawatan Minum untuk Kamar Tidur

8 Tanaman Hias dengan Perawatan Minum untuk Kamar Tidur

Pets & Garden
4 Hewan Peliharaan yang Memiliki Harga Fantastis

4 Hewan Peliharaan yang Memiliki Harga Fantastis

Pets & Garden
Cara Membersihkan Bagian Dalam dan Luar Pintu Oven Kaca

Cara Membersihkan Bagian Dalam dan Luar Pintu Oven Kaca

Home Appliances
5 Hal yang Dapat Menarik Nyamuk Muncul di Halaman Rumah

5 Hal yang Dapat Menarik Nyamuk Muncul di Halaman Rumah

Pets & Garden
10 Perilaku Manusia yang Tidak Disukai Kucing

10 Perilaku Manusia yang Tidak Disukai Kucing

Pets & Garden
5 Pakaian yang Harus Dicuci Secara Terpisah, Ini Alasannya

5 Pakaian yang Harus Dicuci Secara Terpisah, Ini Alasannya

Housing
4 Makanan yang Tidak Boleh Dimasak dengan Wajan Besi Cor

4 Makanan yang Tidak Boleh Dimasak dengan Wajan Besi Cor

Home Appliances
6 Tanda Perlu Membeli Vacuum Cleaner Baru

6 Tanda Perlu Membeli Vacuum Cleaner Baru

Home Appliances
5 Hal yang Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Pembuangan Wastafel

5 Hal yang Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Pembuangan Wastafel

Housing
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke