JAKARTA, KOMPAS.com - Bunga kertas atau bugenvil adalah tanaman bunga yang banyak dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah. Selain di tanah, bugenvil juga cocok ditanam di pot.
Bunga kertas atau bugenvil adalah tanaman bunga tropis yang lebih senang kondisi lingkungan yang menerima sinar matahari penuh secara rutin. Jika suhu menurun, maka akan mengganggu pertumbuhan dan kehidupan tanaman ini.
Bugenvil adalah tanaman merambat dengan bunga berwarna-warni. Tanaman ini bisa tumbuh tinggi hingga beberapa meter, sehingga sebaiknya rutin dipangkas untuk tampilan yang lebih rapi.
Meskipun bunga kertas atau bugenvil tidak memerlukan perawatan yang rumit, namun tanaman ini juga rentan terhadap beberapa penyakit.
Dilansir dari Home Guides SF Gate, Jumat (20/8/2021), berikut beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman bunga kertas atau bugenvil.
1. Bercak daun
Bugenvil rentan terhadap jamur dan bakteri penyebab bercak daun. Bintik-bintik cokelat kemerahan yang muncul pada daun biasanya dimulai dengan dedaunan baru dan menyebar untuk membuat bugenvil tampak berkarat.
Lesi bercak daun biasanya berkembang, membesar dan akhirnya mengganggu pertumbuhan tanaman atau menyebabkan bugenvil kehilangan daunnya. Anda dapat mengontrol bercak daun dengan mengecek daun dan memangkas dedaunan kering.
Pemangkasan mungkin diperlukan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mencegah cabang tumbuh bersama. Pada tanda pertama infeksi, daun dan cabang harus dibuang dan dihancurkan untuk mencegah penyebaran infeksi.
Fungisida dapat meminimalkan penyebaran infeksi tetapi tidak dapat menyembuhkan infeksi yang sudah ada.
2. Daun menguning
Klorosis menyebabkan menguningnya pertumbuhan tanaman baru atau dewasa, biasanya karena kekurangan zat besi atau magnesium. Klorosis juga bisa menjadi masalah sekunder yang berhubungan dengan busuk akar.
Penyakit ini dapat menyerang daun dan/atau akar tanaman. Gejalanya meliputi daun hijau pucat dengan urat gelap dan dedaunan menguning.
Ini dapat dikendalikan dengan meningkatkan keasaman tanah dengan besi sulfat atau aluminium sulfat, atau dengan menerapkan campuran mikronutrien untuk tanaman.
Anda harus mengikuti instruksi pabrik tentang dosis karena menerapkan terlalu banyak dapat memberi tanaman terlalu banyak zat besi atau magnesium, yang kemudian menyebabkan kekurangan nutrisi lain. Perawatan lain termasuk menggunakan 1 hingga 2 sendok teh garam epsom yang diencerkan dalam 3 liter air.
3. Busuk akar
Busuk akar dapat menyebabkan klorosis, kematian tanaman, pertumbuhan kerdil dan layu. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh jamur seperti Rhizoctonia, Pythium atau Phytophthora.
Jamur menginfeksi akar bugenvil, menyebabkan pembusukan dan kerusakan. Anda harus membuang dan menghancurkan tanaman yang terinfeksi sesegera mungkin.
Cegah pembusukan akar dengan tidak menyiram atau menanam bugenvil di tanah yang berat dan berdrainase buruk. Kondisi tergenang air meningkatkan kemungkinan bahwa tanaman akan mengalami busuk akar.
Perawatan tanaman yang tepat dan penerapan fungisida spektrum luas selama penanaman dapat mengurangi kemungkinan infeksi.
4. Kekurangan nutrisi
Memeriksa tanaman dan dedaunan secara berkala dapat mengungkapkan potensi kekurangan nutrisi. Misalnya, bugenvil dengan dedaunan hijau sehat yang berubah menjadi hijau pucat dengan daun kemerahan mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi.
Warna keunguan pada tanaman dan daun menunjukkan kekurangan fosfor. Pertumbuhan tanaman muda yang kemudian mati, kemungkinan karena kekurangan kalsium.
Menggunakan pupuk berimbang, sesuai petunjuk dapat mencegah dan mengatasi kekurangan unsur hara.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/08/20/194800476/4-penyakit-umum-tanaman-bunga-kertas-atau-bugenvil-dan-solusinya