Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Ada Bercak-bercak Cokelat pada Daun Alocasia? Ini 6 Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Alocasia, yang biasa dikenal dengan kuping gajah, adalah tanaman hias tropis dengan daun besar yang indah dan batang seperti zebra. Karena merupakan tanaman tropis, alocasia tumbuh subur di lingkungan yang lembab.

Anda yang memiliki tanaman hias alocasia di rumah, pernahkah menyadari ada bintik-bintik cokelat pada daun alocasia?

Dikutip dari Garden for Indoor, Senin (26/7/2021), penyebab paling umum munculnya bintik-bintik cokelat pada daun alocasia adalah penyakit jamur dan serangan hama. Overwatering atau terlalu sering disiram, kelembaban rendah, tekanan suhu membuat tanaman rentan terhadap penyakit dan hama.

Selain itu, paparan cahaya matahari berlebih dan pupuk juga dapat menyebabkan daun alocasia mengembangkan bintik-bintik cokelat.

Berikut ini beberapa penyebab munculnya bintik-bintik cokelat pada daun alocasia dan cara menanganinya.

1. Kelembaban rendah

Alocasia merupakan tanaman tropis, artinya tumbuh subur di lingkungan yang lembab. Jika terlalu kering, maka lebih mungkin untuk mengembangkan bintik-bintik cokelat.

Jadi, jika Anda melihat bintik-bintik cokelat pada daun alocasia, terutama selama cuaca dingin, kemungkinan besar penyebabnya adalah kelembaban yang rendah.

Selama cuaca dingin, tingkat kelembapan biasanya turun karena udara dingin menahan kelembapan lebih sedikit daripada udara hangat.

Kabar baiknya adalah masalah tersebut dapat diperbaiki dengan meningkatkan kelembaban di sekitar tanaman. Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman adalah dengan menyemprot tanaman sesering mungkin.


Mengeringkan tanaman akan membuat tanah dan daun terkena partikel air yang akan menguap, sehingga meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman. Cara lainnya untuk meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman alocasia adalah dengan meletakkan cangkir, mangkuk, atau wadah lain di sekitar tanaman.

Tujuannya adalah untuk mengekspos udara ke air. Air akan menguap sehingga meningkatkan tingkat kelembaban di sekitar tanaman.

Metode lain yang cepat namun efektif untuk meningkatkan kelembapan di sekitar tanaman adalah dengan menggunakan pelembab udara. Selain menjaga rumah pada tingkat kelembaban tertentu selama cuaca dingin, pelembab udara atau humidifier juga dapat menciptakan lingkungan yang lembab untuk tanaman alocasia.

Anda juga dapat menggunakan nampan kerikil untuk meningkatkan kelembapan, tambahkan air secukupnya untuk menutupi kerikil, lalu letakkan tanaman alocasia di atas nampan.

Kerikil akan menahan tanaman di atas air, sehingga mencegah akarnya basah. Kelembaban di sekitar tanaman akan meningkat saat air di baki menguap.

2. Karat daun

Ini adalah penyakit jamur yang menyerang semua jenis tanaman, termasuk alocasia. Karat daun disebabkan oleh kurangnya sinar matahari, kelembaban tinggi, dan kehangatan.

Setelah penyakit menyerang, peningkatan suhu yang tiba-tiba dapat membuatnya berkembang lebih jauh, menyebabkan lebih banyak bintik cokelat pada daun alocasia. Jika masalah tidak ditangani tepat waktu, itu akan mematikan daunnya.

Tanda pertama karat pada daun alocasia adalah bintik-bintik kecil yang warnanya bervariasi, dari cokelat berkarat dan merah hingga oranye. Jika tidak diobati, bintik-bintik akan membesar dan berubah menjadi pustula yang tampak bergelombang.


Karat pada daun alocasia biasanya tidak berakibat fatal tetapi dapat membahayakan kesehatan tanaman.

Selain itu, penyakit ini biasanya semakin parah seiring berjalannya waktu, artinya jika Anda tidak mengobatinya tepat waktu, penyakit ini akan menyebar ke bagian lain tanaman, yang menyebabkan pertumbuhan terhambat.

Karat daun pada alocasia terutama tumbuh subur dalam kondisi lembab. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak menyiram tanaman alocasia secara berlebihan.

Jarak palet yang tepat juga dapat membantu mencegah karat. Oleh karena itu, saat menanam alocasia, pastikan jaraknya cukup untuk meningkatkan sirkulasi udara yang baik.

Biasanya menyebar dengan cepat. Jadi, ketika Anda melihat bahwa beberapa daun pada tanaman telah terpengaruh, pangkas atau petik segera untuk mencegah penyebaran penyakit.

Namun, trik ini hanya berfungsi jika hanya sejumlah kecil daun yang terpengaruh. Jika ada terlalu banyak kelembaban di sekitar tanaman, atur menggunakan dehumidifier.

Menurunkan kelembaban di sekitar tanaman ke tingkat yang direkomendasikan akan membantu mencegah penyebaran penyakit. Selalu siram di pagi hari agar tanaman mengering sebelum matahari terbenam.

3. Kelebihan cahaya

Cahaya adalah salah satu faktor terpenting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesejahteraan tanaman alocasia. Energi penting ini dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh, berbunga, dan menghasilkan benih yang sehat.

Namun, terlalu banyak sinar matahari berbahaya bagi alocasia karena berpotensi merusak radikal bebas yang dapat menyerap terlalu banyak energi daripada yang dapat ditangani tanaman, sehingga menghasilkan spesies oksigen reaktif yang dapat menghancurkan tanaman.


Jika tanaman alocasia terkena terlalu banyak sinar matahari, mungkin akan terdampar, hangus, dan dahan, yang menyebabkan munculnya bintik-bintik cokelat.

Tanda-tanda bahwa tanaman alocasia terkena terlalu banyak cahaya antara lain adanya daun kuning, bahkan daun pucat, dan bintik-bintik cokelat di ujung daunnya

Solusi untuk masalah ini adalah menurunkan paparan cahaya tanaman ke tingkat yang direkomendasikan. Misalnya, jika tanaman biasanya diletakkan di dekat jendela yang terlalu banyak cahayanya, maka Anda disarankan untuk memindahkannya ke tempat yang lebih sedikit terkena sinar matahari.

Anda juga bisa menjauhkan tanaman dari sinar matahari langsung sehingga hanya mendapat cahaya tidak langsung yang tidak merusak.

Selain paparan cahaya, intensitas cahaya juga sangat penting. Misalnya, jika tanaman alocasia baik-baik saja menghadap ke jendela sisi barat selama cuaca dingin, hal yang sama tidak akan berlaku selama cuaca panas.

Intensitas cahaya bervariasi menurut musim. Ini berarti bahwa intensitas cahaya di jendela yang menghadap ke barat selama bulan-bulan musim dingin berbeda dengan intensitas matahari selama bulan-bulan musim panas.

Disarankan agar Anda memindahkan tanaman Alocasia Anda ke berbagai bagian rumah, tergantung pada intensitas cahaya untuk mencegah scotch.

Ingat bahwa kerusakan ringan tidak dapat dibatalkan. Jadi, pastikan Anda mengambil tindakan cepat segera setelah Anda melihat adanya kerusakan scotch pada daun.

4. Jamur

Seperti halnya jamur yang menyerang rumah, jamur pada alocasia adalah penyakit yang disebabkan oleh tingkat kelembaban yang tinggi. Jamur dapat memperlambat pertumbuhan tanaman alocasia dan jika infeksi cukup parah, tanaman dapat mati.

Ada dua jenis jamur, termasuk embun tepung dan jamur berbulu halus. Penyakit bulai terjadi pada kondisi dingin dan lembab sedangkan embun tepung terjadi saat tanah tanaman terlalu kering.

Embun tepung merupakan jenis jamur yang paling umum menyerang tanaman alocasia. Biasanya dimulai sebagai bintik putih pada daun, tetapi akhirnya berubah menjadi bintik cokelat jika tanaman tidak dirawat tepat waktu.

Embun tepung dapat melarutkan nutrisi penting dari tanaman, menyebabkan daun menguning dan layu.

Selain itu, jika sebagian besar daun tertutup oleh jamur, hal itu akan mempengaruhi proses fotosintesis dan seiring waktu, daun yang terkena akan rontok dari tanaman sebelum waktunya.

Cara terbaik untuk mencegah embun tepung menyerang tanaman alocasia adalah dengan menjaga kondisi tanah tetap optimal. Ini berarti memastikan bahwa tanah tidak terlalu kering atau terlalu basah.

Selama musim dingin, sirami tanaman di pagi hari, untuk memberikan waktu yang cukup untuk mengering sebelum hari berakhir. Demikian juga, selama musim panas, sirami tanaman untuk mencegah tanah mengering.

5. Serangan hama

Hama juga menyebabkan bintik-bintik cokelat pada daun alocasia. Hama seperti kutu putih dapat menyebabkan kerusakan besar pada daun, meninggalkan bintik-bintik cokelat di seluruh daun.

Hama jenis ini biasa menyerang tanaman hias dan biasanya merusak segalanya, mulai dari daun dan batang hingga akar.

Serangga lain seperti kutu sisik, wereng, kutu daun, dan kutu sejati biasanya menyerang daun Alocasia yang menyebabkan penggundulan atau bercak dedaunan dan pengeritingan daun.

Disarankan agar Anda memeriksa tanaman alocasia untuk melihat apakah ada hama. Jika Anda mendeteksi keberadaan hama, identifikasi jenis hama yang menyerang tanaman untuk membantu Anda menggunakan teknik eliminasi yang tepat.

Misalnya, jika Anda menemukan kutu putih di tanaman alocasia, obati dengan menghilangkan hama dengan cotton bud yang direndam alkohol.


Kebanyakan hama seperti tungau laba-laba tumbuh subur dalam kondisi lembab. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga tingkat kelembapan di sekitar tanaman tetap rendah untuk mencegah hama seperti tungau laba-laba menyerang tanaman.

Anda juga bisa membasmi hama dengan menyebarkan insektisida yang tepat. Namun, jangan menyebarkan insektisida apa pun yang Anda temui.

Sebaliknya, penelitian untuk melihat apakah insektisida efektif dalam membunuh hama tanpa merusak tanaman.

6. Busuk akar

Busuk akar adalah jenis infeksi jamur yang menyerang akar tanaman alocasia.

Kesehatan umum akar mempengaruhi semua bagian lain dari tanaman, termasuk daun. Jika akarnya tidak dalam kondisi yang baik, bintik cokelat akan mulai terbentuk pada daun.

Oleh karena itu, jika Anda melihat tanaman menguning atau layu, maka itu adalah tanda yang jelas bahwa alocasia memiliki busuk akar. Penyakit jamur ini dapat menyebar sangat cepat jika tidak diobati dalam waktu lama.

Periksa semua akar tanaman alocasia dan buang semua tanaman yang terkena busuk akar. Ini adalah tindakan pertama yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit menyebar ke tanaman lain.

Cara lain untuk mengobati penyakit ini adalah dengan menjaga pH tanah di bawah 5,5. Tanah asam lebih tahan terhadap Thielaviopsis basicola, jamur penyebab busuk akar.

Juga, pastikan pot memiliki drainase yang baik untuk mencegah terciptanya kondisi sempurna bagi jamur yang menyebabkan busuk akar berkembang.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/07/26/160400776/kenapa-ada-bercak-bercak-cokelat-pada-daun-alocasia-ini-6-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke