Namun, tak seperti ikan pada umumnya yang bisa hidup di akuarium dangkal, ikan koi harus diletakkan di kolam khusus yang memiliki kedalaman sehingga bisa berkembang biak dengan sehat.
Dilansir dari The Spruce Pets, Selasa (4/5/2021), kolam ikan koi lebih dari sekadar lubang sederhana yang dapat menampung ikan. Namun, memiliki sejarah yang sangat panjang sejak beberapa abad yang lalu di Asia.
Ikan koi merupakan keturunan dari Common Carp (Cyprinus carpio), yang disimpan di Asia sebagai sumber makanan selama berabad-abad. Selama beberapa generasi, mutasi warna alami dicatat dan ikan-ikan itu disisihkan di kolam khusus.
Generasi yang tak terhitung jumlahnya dari pembiakan selektif dan akhirnya menghasilkan koi yang saat ini sering ditemui.
Koi masa kini memiliki lusinan varietas atau ras yang berbeda, termasuk doitsu, varietas koi tanpa sisik, dan koi sirip panjang atau kupu-kupu, dengan sirip panjang dan lipatan hidung yang kusut.
Koi bisa menjadi hewan peliharaan yang sangat berharga. Koi termahal yang pernah dijual pada 2020 seharga US$1,8 juta atau sekitar Rp25 miliar. Tertarik membuat kolam ikan koi sendiri? Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan.
Fitur Umum Kolam Koi
Alih-alih sebuah lubang di tanah yang berisi beberapa ikan, kolam koi adalah rumah yang praktis dan elegan untuk ikan koi dengan berbagai ukuran serta warna. Untuk kesehatan terbaik, disarankan kolam koi memiliki kedalaman satu hingga 1,5 meter.
Selain kolam utama, semua kolam koi membutuhkan penyaringan yang efisien. Ini adalah kombinasi dari komponen filtrasi mekanis, biologis, dan lainnya. Jenis penyaringan ini meliputi:
Filtrasi Mekanis
Tahapan ini menghilangkan partikulat dari air, yang dapat menyumbat filtrasi biologis jika tidak ditangani. Ini mungkin termasuk keranjang skimmer (yang berguna agar daun besar serta kotoran tidak masuk ke saluran air kolam), tangki pengendapan, filter saringan, atau filter drum.
Filtrasi Biologis
Komponen ini menampung bakteri menguntungkan yang menjalankan siklus nitrogen. Pilihan filtrasi biologis lainnya seperti kerikil, batu lava, bakki shower, anyaman, tali pengikat daur ulang atau bahan berpori, dan non-degradasi lainnya.
Berhati-hatilah agar tidak terlalu membersihkan komponen ini dengan air berklorin, air panas, atau mesin cuci bertekanan.
Filtrasi Lainnya
Kebanyakan kolam koi harus menyertakan filter UV. Filter ini berisi bohlam UV yang berada di dalam wadah buram. Ini digunakan untuk menghilangkan alga dan partikulat biologis lainnya. Lampu ini harus menyala dan diganti setiap tahun.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/04/160343176/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-membuat-kolam-ikan-koi