Warna Krem Tidak Dianjurkan untuk Kamar Tidur? Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Di dunia desain, warna krem merupakan warna netral yang biasanya ada di berbagai ruangan di dalam rumah, seperti di ruang tamu, ruang keluarga dan ruang lainnya.

Mudah dikombinasikan dengan warna dan gaya interior lainnya membuat warna netral ini banyak diaplikasikan di ruangan di dalam rumah. 

Meskipun warna krem ini dapat digunakan di ruangan mana saja di dalam rumah, namun dilansir dari Sourthen Living, Kamis (8/4/2021), sebuah penelitian menunjukkan ada satu ruangan di rumah yang tidak dianjurkan untuk menggunakan warna ini.

Menurut Sleep Junkie, sebuah situs web yang dirancang untuk memberikan tips dan data untuk mendukung tidur malam yang lebih nyenyak, warna krem tidak dianjurkan diaplikasikan di dalam kamar tidur.

Situs tersebut baru-baru ini mensurvei lebih dari 1.000 pemilik rumah tentang kebiasaan tidur dan estetika kamar tidur mereka, yang mencakup segala hal mulai dari tata letak furnitur hingga warna cat.

Melalui penelitian, mereka menemukan bahwa dinding yang dicat dengan warna krem hampir sepertiganya melaporkan tidak tidur nyenyak.

Warna tenang dan suasana kamar tidur

Jadi, nuansa kamar tidur apa yang mendorong tidur yang lebih baik? Menurut data ini, sebagian besar responden yang cukup istirahat menggunakan kamar tidur dengan warna biru dan ungu.

Hal ini disebabkan karena warna biru berkaitan dengan alam, yang membangkitkan perasaan tenang dan damai.

Sementara itu, warna ungu sering dikaitkan dengan dengan kekayaan, kebijaksanaan, kreativitas, dan sihir, yang dapat menjadi inspirasi akhir hari yang dinamis dan mungkin beberapa mimpi yang cukup menarik.

Namun, meskipun warna merupakan faktor penting dalam menciptakan suasana yang tenang, bukan satu-satunya karakteristik kamar tidur yang dapat membuat tidur lebih nyenyak. Mereka yang merapikan tempat tidur setiap pagi, cenderung tidur lebih nyenyak malam itu.

Kebersihan kamar tidur juga merupakan faktor penting, dengan hampir tiga perempat prajurit yang rapi biasanya tidur nyenyak dan sebaliknya, hanya 50 persen dari mereka yang kamar tidurnya berantakan melaporkan hal yang sama.