Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF: 1 dari 5 Anak di Negara Kaya Hidup dalam Kemiskinan

Kompas.com - 06/12/2023, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Enam puluh sembilan juta anak atau lebih dari satu dari lima anak hidup dalam kemiskinan di 40 negara terkaya di dunia.

Hal ini disampaikan UNICEF dalam sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (6/12/2023), sembari mengecam Inggris dan Perancis karena posisi mereka yang sangat buruk.

Kemiskinan masih terjadi meskipun ada penurunan angka kemiskinan anak pada periode 2012 hingga 2014 dan 2019 hingga 2021.

Baca juga: UNICEF: Gaza Tempat Paling Berbahaya di Dunia bagi Anak-anak

Sekitar 8 persen di 40 negara kaya Uni Eropa dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang dinilai masih berada dalam daftar.

"Ini setara dengan sekitar 6 juta anak dari total populasi anak sebanyak 291 juta," kata UNICEF Innocenti, badan PBB yang bergerak di bidang penelitian, seperti dilansir dari AFP.

Namun, pada akhir tahun 2021 masih ada lebih dari 69 juta anak yang hidup dalam kemiskinan di negara-negara tersebut.

"Bagi sebagian besar anak, ini berarti mereka mungkin tumbuh tanpa makanan bergizi yang cukup, pakaian, perlengkapan sekolah, atau tempat yang hangat untuk disebut rumah," kata Bo Viktor Nylund dari UNICEF Innocenti, yang menyoroti dampak perjuangan tersebut terhadap kesehatan fisik dan mental anak muda.

Angka UNICEF didasarkan pada kemiskinan relatif, yaitu sekitar 60 persen dari pendapatan rata-rata nasional, yang sering digunakan di negara-negara maju untuk menentukan tingkat kemiskinan mereka.

Laporan ini menyerukan tindakan untuk memastikan kesejahteraan anak-anak dan kemauan politik di antara negara-negara yang disurvei, dengan menekankan bahwa kekayaan suatu negara tidak secara otomatis mengangkat anak-anaknya dari kemiskinan.

Sejak tahun 2012, kemunduran besar memang terjadi di beberapa negara terkaya.

Baca juga: UNICEF: Lebih dari 420 Anak Terbunuh atau Terluka di Gaza Setiap Harinya

Inggris mengalami lonjakan 19,6 persen dalam kemiskinan anak atau setengah juta anak tambahan. Perancis naik 10,4 persen.

Di Amerika Serikat, jumlah anak miskin turun 6,7 persen, tetapi lebih dari satu dari empat anak masih hidup dalam kemiskinan relatif.

Dan tingkat kemiskinan pada tahun 2019-2021 dua kali lebih tinggi dari Denmark, negara dengan pendapatan per kapita yang sama.

Menggarisbawahi hubungan antara kemiskinan anak dan ketidaksetaraan ekonomi, laporan ini juga menyoroti risiko kemiskinan yang lebih besar bagi anak-anak dari keluarga dengan orang tua tunggal dan latar belakang minoritas.

Di Amerika Serikat, 30 persen anak-anak Afrika-Amerika dan 29 persen anak-anak penduduk asli Amerika hidup di bawah garis kemiskinan nasional, dibandingkan dengan hanya satu dari 10 anak-anak kulit putih non-Hispanik.

Baca juga: UNICEF: Jumlah Ibu Hamil dan Menyusui Derita Kekurangan Gizi Naik 25 Persen

Di Uni Eropa, seorang anak dengan orang tua berkewarganegaraan non-Uni Eropa memiliki kemungkinan 2,4 kali lebih besar untuk hidup dalam kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Adidas Selidiki Dugaan Korupsi Besar Perusahaannya di China

Adidas Selidiki Dugaan Korupsi Besar Perusahaannya di China

Global
Qatar-Mesir Rencanakan Pembicaraan dengan Hamas Terkait Gencatan Senjata di Gaza

Qatar-Mesir Rencanakan Pembicaraan dengan Hamas Terkait Gencatan Senjata di Gaza

Global
Spesies Ikan Baru Mirip Piranha Dinamai Sauron, seperti Karakter di Lord of the Rings

Spesies Ikan Baru Mirip Piranha Dinamai Sauron, seperti Karakter di Lord of the Rings

Global
Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza Selatan Setiap Pagi-Malam, Ini Tujuannya

Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza Selatan Setiap Pagi-Malam, Ini Tujuannya

Global
Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Global
China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

Global
Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Global
Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Global
Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Global
Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Global
Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Global
[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

Global
Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com