Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Lamborghini Bekas Rp 3,6 Miliar, Pria Ini Kaget Mobilnya Sudah Ganti Pemilik 15 Kali

Kompas.com - 07/11/2023, 20:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pria di China terkejut setelah mengetahui mobil Lamborghini bekas yang dibelinya seharga 1,7 juta yuan (Rp 3,6 miliar) ternyata sudah berganti pemilik 15 kali.

Awalnya, pria yang tidak disebutkan namanya ini membeli mobil mewah tersebut sebagai hadiah kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Namun, saat melihat asuransi mobilnya, ia baru mengetahui ternyata Lamborghini tersebut sudah 15 kali berganti pemilik.

Baca juga: Polisi Italia Antar Ginjal dengan Lamborghini agar Cepat Sampai

Menurut unggahan di media sosial Weibo yang dikutip World of Buzz pada Senin (6/11/2023), pria itu sangat terpukul setelah mengetahui status mobilnya.

Dia sudah mengecek ulang ke diler tentang status mobil tersebut dan diberitahu hanya empat kali berganti kepemilikan.

Merasa ditipu, pria tersebut kembali ke diler dan meminta ganti rugi 100.000 yuan (Rp 215,18 juta), tetapi pihak diler kukuh dengan keputusannya dan tidak memenuhi permintaan si pria.

“Kami tidak pernah memberikan janji apa pun kepada pembeli mengenai jumlah kepemilikan sebelumnya,” kata diler.

Baca juga:

Sejumlah warganet di Weibo kemudian mengomentari nasib pria itu.

“Yah, aku malah tidak mampu membeli mobil mainan,” tulis seorang netizen.

“Anda bahkan tidak bisa menghitung jumlah kepemilikannya dengan dua tangan,” canda pengguna lainnya.

Baca juga: Video Lamborghini Hilang Kendali, Sebabkan Tabrakan Beruntun di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com