KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merasa perang Rusia-Ukraina segera berakhir.
Ia juga mengatakan, terlalu dini untuk bilang bahwa gelombang perang berubah meskipun pasukannya mencatatkan kemajuan cepat secara teritorial bulan ini.
Zelensky dalam wawancara dengan Reuters lebih lanjut berujar, hasil perang dengan Rusia yang sekarang memasuki bulan ketujuh bergantung pada pengiriman cepat senjata asing ke Ukraina.
Baca juga: Putin Berjanji Akhiri Perang di Ukraina Secepat Mungkin
Wawancara pada Jumat (16/9/2022) ini berlangsung di kantor presiden di distrik pemerintah yang dijaga ketat, yang sekarang seperti benteng bagi Zelensky serta para penasihatnya. Karung-karung pasir ditumpuk di jendela-jendela labirin gedung, koridor-koridor remang-remang.
Sirene serangan udara--digunakan untuk memperingatkan bahaya rudal yang masuk--terdengar di Kyiv sesaat sebelum wawancara.
Zelensky memuji serangan balik cepat Ukraina, tetapi menepis sugesti bahwa perang memasuki semacam permainan akhir. "Masih terlalu dini untuk berbicara tentang mengakhiri perang ini," katanya.
Dia lalu membandingkan situasi di timur laut Kharkiv yang baru dibebaskan, seperti Bucha yaitu kota dekat Kyiv lokasi pasukan Rusia dituduh melakukan banyak kejahatan perang saat fase pertama perang. Moskwa membantah tuduhan itu.
"Hingga hari ini, ada 450 orang tewas, terkubur (di wilayah Kharkiv timur laut). Tetapi ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu," kata Zelensky.
Baca juga:
Saat ditanya apakah ada bukti kejahatan perang, dia menjawab, "Semua ini ada di sana ... Ada beberapa bukti, dan penilaian sedang dilakukan, (oleh) Ukraina dan internasional, dan ini sangat penting bagi kami, bagi dunia untuk mengenali ini. "
Kremlin belum menanggapi permintaan komentar atas tuduhan baru Zelensky.
Rusia berkali-kali menyangkal menargetkan warga sipil selama yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina, dan sebelumnya mengatakan bahwa tuduhan pelanggaran hak asasi manusia adalah kampanye kotor.
Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Synhubov, mengatakan kepada wartawan pada Jumat (16/9/2022) di salah satu situs pemakaman di kota Izyum bahwa beberapa mayat yang digali di sana ditemukan dengan tangan terikat di belakang punggung.
Moskwa juga belum mengomentari situs pemakaman massal di Izyum, yang merupakan benteng garis depan Rusia sebelum serangan balik Ukraina memaksa pasukannya melarikan diri.
Baca juga: Rusia Lepas Kota Izium Ukraina, Kekalahan Terburuk sejak Mundur dari Kyiv
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.