Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Tidak Merasa Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir

Kompas.com - 18/09/2022, 09:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merasa perang Rusia-Ukraina segera berakhir.

Ia juga mengatakan, terlalu dini untuk bilang bahwa gelombang perang berubah meskipun pasukannya mencatatkan kemajuan cepat secara teritorial bulan ini.

Zelensky dalam wawancara dengan Reuters lebih lanjut berujar, hasil perang dengan Rusia yang sekarang memasuki bulan ketujuh bergantung pada pengiriman cepat senjata asing ke Ukraina.

Baca juga: Putin Berjanji Akhiri Perang di Ukraina Secepat Mungkin

Wawancara pada Jumat (16/9/2022) ini berlangsung di kantor presiden di distrik pemerintah yang dijaga ketat, yang sekarang seperti benteng bagi Zelensky serta para penasihatnya. Karung-karung pasir ditumpuk di jendela-jendela labirin gedung, koridor-koridor remang-remang.

Sirene serangan udara--digunakan untuk memperingatkan bahaya rudal yang masuk--terdengar di Kyiv sesaat sebelum wawancara.

Zelensky memuji serangan balik cepat Ukraina, tetapi menepis sugesti bahwa perang memasuki semacam permainan akhir. "Masih terlalu dini untuk berbicara tentang mengakhiri perang ini," katanya.

Dia lalu membandingkan situasi di timur laut Kharkiv yang baru dibebaskan, seperti Bucha yaitu kota dekat Kyiv lokasi pasukan Rusia dituduh melakukan banyak kejahatan perang saat fase pertama perang. Moskwa membantah tuduhan itu.

"Hingga hari ini, ada 450 orang tewas, terkubur (di wilayah Kharkiv timur laut). Tetapi ada yang lain, penguburan terpisah dari banyak orang. Orang-orang yang disiksa. Seluruh keluarga di wilayah tertentu," kata Zelensky.

Baca juga:

Saat ditanya apakah ada bukti kejahatan perang, dia menjawab, "Semua ini ada di sana ... Ada beberapa bukti, dan penilaian sedang dilakukan, (oleh) Ukraina dan internasional, dan ini sangat penting bagi kami, bagi dunia untuk mengenali ini. "

Kremlin belum menanggapi permintaan komentar atas tuduhan baru Zelensky.

Rusia berkali-kali menyangkal menargetkan warga sipil selama yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina, dan sebelumnya mengatakan bahwa tuduhan pelanggaran hak asasi manusia adalah kampanye kotor.

Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Synhubov, mengatakan kepada wartawan pada Jumat (16/9/2022) di salah satu situs pemakaman di kota Izyum bahwa beberapa mayat yang digali di sana ditemukan dengan tangan terikat di belakang punggung.

Moskwa juga belum mengomentari situs pemakaman massal di Izyum, yang merupakan benteng garis depan Rusia sebelum serangan balik Ukraina memaksa pasukannya melarikan diri.

Baca juga: Rusia Lepas Kota Izium Ukraina, Kekalahan Terburuk sejak Mundur dari Kyiv

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Taiwan Latihan Perang, Tiru Pertempuran Semirip Mungkin

Taiwan Latihan Perang, Tiru Pertempuran Semirip Mungkin

Global
Pasukan Israel Langgar Prosedur Perang, Pria Palestina Diikat di Mobil Saat Serang Tepi Barat

Pasukan Israel Langgar Prosedur Perang, Pria Palestina Diikat di Mobil Saat Serang Tepi Barat

Global
Lanud Dekat Desa Romania Akan Jadi Pangkalan Terbesar NATO di Eropa

Lanud Dekat Desa Romania Akan Jadi Pangkalan Terbesar NATO di Eropa

Global
Praktik Korupsi dalam Ujian Merajalela, Jutaan Siswa India dalam Bahaya

Praktik Korupsi dalam Ujian Merajalela, Jutaan Siswa India dalam Bahaya

Global
Protes Anti Perang Terbesar di Tel Aviv, 150.000 Orang Mengutuk Netanyahu

Protes Anti Perang Terbesar di Tel Aviv, 150.000 Orang Mengutuk Netanyahu

Global
Tak Tepati Janji Mengantarnya ke Bandara, Wanita Ini Tuntut Pacar ke Pengadilan

Tak Tepati Janji Mengantarnya ke Bandara, Wanita Ini Tuntut Pacar ke Pengadilan

Global
Ilmuwan China Kembangkan Boneka Seks Dilengkapi AI

Ilmuwan China Kembangkan Boneka Seks Dilengkapi AI

Global
India Punya UGD Khusus Serangan Panas, Ada Bak Mandi Es untuk Pasien

India Punya UGD Khusus Serangan Panas, Ada Bak Mandi Es untuk Pasien

Global
Keluarga Korban Lion AIr JT610 dan Ethiopian Airlines 302 Tuntut Boeing Rp 406 Triliun

Keluarga Korban Lion AIr JT610 dan Ethiopian Airlines 302 Tuntut Boeing Rp 406 Triliun

Global
Rangkuman Hari Ke-850 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran di Infrastuktur Energi | 2 Tewas di Kharkiv

Rangkuman Hari Ke-850 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran di Infrastuktur Energi | 2 Tewas di Kharkiv

Global
Serangan Rusia di Kharkiv Ukraina Tewaskan 2 Orang, 15 Korban Luka-luka

Serangan Rusia di Kharkiv Ukraina Tewaskan 2 Orang, 15 Korban Luka-luka

Global
[UNIK GLOBAL] Sepeda Tertinggi di Dunia | Monolit di Gurun Las Vegas

[UNIK GLOBAL] Sepeda Tertinggi di Dunia | Monolit di Gurun Las Vegas

Global
6 Faktor Penyebab 1.000 Lebih Jemaah Haji Meninggal di Mekkah

6 Faktor Penyebab 1.000 Lebih Jemaah Haji Meninggal di Mekkah

Global
Eksploitasi PRT, Keluarga Terkaya di Inggris Hinduja Divonis Hukuman Penjara 

Eksploitasi PRT, Keluarga Terkaya di Inggris Hinduja Divonis Hukuman Penjara 

Global
'Pernikahan Hantu' di Malaysia...

"Pernikahan Hantu" di Malaysia...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com