IZYUM, KOMPAS.com - Pada hari ke-206 invasi Rusia ke Ukraina, Sabtu (17/9/2022), Presiden Vladimir Putin berjanji mengakhiri perang secepat mungkin.
Sementara itu, 440 mayat ditemukan di kuburan massal Izyum, kota yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina dari pendudukan Rusia.
Kemudian ada peringatan Presiden AS Joe Biden tentang penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
Baca juga: Sanksi Barat Bikin Produksi Senjata Canggih Rusia Pincang
Rangkuman perang Rusia-Ukraina hari ke-206 dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Moskwa akan melakukan apa saja untuk mengakhiri perang Ukraina secepat mungkin.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin saat berbincang dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam pertemuan tingkat tinggi di Samarkand, Uzbekistan.
“Saya tahu bahwa era hari ini bukanlah era perang, dan saya telah berbicara dengan Anda di telepon tentang ini,” kata Modi kepada Putin sebagaimana dikutip Sky News, Jumat (16/9/2022).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Putin Bersumpah Akan Menekan Serangan ke Ukraina
Presiden Ukraina mengonfirmasi bahwa situs pemakaman massal telah ditemukan, tetapi dia mengatakan bahwa informasi yang jelas dan terverifikasi akan dirilis kemudian.
"Kami ingin dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang telah menyebabkan pendudukan Rusia," kata Volodymyr Zelensky dalam pidato video malam hari kepada bangsa itu dikutip dari Sky News pada Jumat (16/9/2022).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Ukraina Terkini: Kuburan Massal Ditemukan di Izium, Kota yang Baru Direbut Lagi dari Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kali pertama secara terbuka menanggapi keberhasilan serangan balasan Ukraina baru-baru ini dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan mengubah rencana Rusia.
Dalam serangan balik yang cepat, pasukan Ukraina mengatakan mereka merebut lebih dari 8.000 km persegi (3.088 mil persegi) dalam enam hari di wilayah timur laut Kharkiv.
Namun Putin mengatakan dia tidak terburu-buru, dan serangan di wilayah Donbass Ukraina tetap di jalurnya. Dia juga mencatat bahwa Rusia sejauh ini belum mengerahkan pasukan penuhnya.