Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muda Mudi Taiwan Persiapkan Diri Berperang Lawan China

Kompas.com - 04/08/2022, 21:31 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

TAIPEI, KOMPAS.com - Beberapa warga Taiwan melihat narasi yang keluar dari media massa pemerintah China, terutama Global Times. Mereka menyimpulkan bahwa kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan bisa berakhir dengan sangat buruk.

Beberapa pengamat China terkemuka yang berbasis di AS juga mengatakan hal yang sama. Mereka menyebut kunjungan Pelosi sembrono. Mereka juga mewanti-wanti pemerintah AS agar tidak menyudutkan Beijing.

Namun bukan hal-hal seperti itu yang dilihat warga Taiwan.

Baca juga: Krisis Selat Taiwan, 3 Konflik sejak Akhir Perang Saudara China

Freddy Lim pernah menjadi penyanyi musik heavy metal. Sekarang dia menjadi anggota parlemen partai yang berkuasa di Taiwan.

Freddy sekarang selalu mengenakan potongan rambut pendek dan setelan profesional, tetapi kita masih bisa melihat tato di bawah lengan kemejanya yang rapi.

"Ada prinsip dasar bahwa kami menyambut politikus senior seperti Nancy Pelosi yang datang ke Taiwan. Ini sangat penting. Ini bukan provokasi terhadap China. Ini tentang menyambut seorang kawan dengan cara yang normal, sama seperti negara-negara lain," katanya kepada BBC.

Padangan ini disepakati oleh semua partai politik besar di Taiwan.

Baca juga: Situasi Taiwan Makin Tegang, ASEAN Peringatkan Konfrontasi antara Negara Besar

Charles Chen adalah anggota parlemen untuk partai oposisi KMT (Kuomintang). Dia pernah menjadi mantan juru bicara kepresidenan.

"Saya pikir kali ini jika Ketua DPR AS Nancy Pelosi bisa datang ke Taiwan, itu akan menjadi waktu yang krusial bagi Amerika Serikat untuk menunjukkan dukungan kepada Taiwan, kepada demokrasi Taiwan," ujarnya.

Dari sudut pandang Taiwan, kedatangan politikus paling kuat ketiga di AS itu membawa makna simbolis yang sangat besar. Kedatangannya sekaligus bisa menormalkan kunjungan pejabat tingkat tinggi lainnya.

Taiwan berharap akan ada lebih banyak kunjungan serupa di masa depan. Kunjungan pejabat tinggi AS yang terakhir terjadi pada 25 tahun yang lalu.

Baca juga: Menlu ASEAN Peringatkan China, Latihan Militer di Selat Taiwan Bisa Picu Konflik Terbuka

Taiwan memamerkan kekuatan tempurnya pekan lalu - namun masih ketinggalan dari China.HANDOUT via BBC INDONESIA Taiwan memamerkan kekuatan tempurnya pekan lalu - namun masih ketinggalan dari China.

Namun kunjungan Nancy Pelosi tidak mengubah fakta yang mendasar bahwa status Taiwan yang bebas dan demokratis sedang terancam.

Semakin banyak orang sadar bahwa ancaman China untuk menyatukan kembali Taiwan, dengan paksa bila perlu adalah nyata.

Semakin banyak pula yang melihat bahwa kemampuan militer China sekarang sudah jauh melampaui Taiwan.

Pekan lalu, Taiwan memamerkan kekuatan militernya dalam latihan selama lima hari menggunakan amunisi betulan serta manuver udara, dan angkatan laut yang disebut Han Kuang 38.

Baca juga: China Tembakkan Proyektil ke Selat Taiwan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com