Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Akan Larang Buku dan Musik Rusia

Kompas.com - 20/06/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Parlemen Ukraina pada Minggu (19/6/2022) mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang akan menerapkan pembatasan ketat untuk buku-buku dan musik Rusia.

Satu RUU akan melarang pencetakan buku oleh warga Rusia, kecuali jika mereka melepaskan paspor Rusia dan mengambil kewarganegaraan Ukraina.

Larangan itu hanya akan berlaku bagi mereka yang memegang kewarganegaraan Rusia setelah runtuhnya kekuasaan Uni Soviet pada 1991.

Baca juga: Rusia Sebut Serangan di Ukraina Timur Berjalan Mulus, Senjata Kiriman Barat Dihancurkan

RUU tersebut juga akan melarang impor komersial buku-buku yang dicetak di Rusia, Belarus, dan wilayah Ukraina yang diduduki, serta izin khusus untuk impor buku-buku dalam bahasa Rusia dari negara mana pun.

Sedangkan RUU kedua akan melarang pemutaran musik oleh warga Rusia pasca-1991 di media dan transportasi umum.

RUU ini juga akan meningkatkan kuota pidato berbahasa Ukraina dan konten musik di siaran TV serta radio, sebagaimana dilansir Reuters.

Kedua RUU tersebut kini perlu ditandatangani oleh Presiden Volodymyr Zelensky agar berlaku, dan tidak ada indikasi bahwa dia juga menentang.

Baca juga: Ukraina Pukul Mundur Serangan Rusia di Dekat Kota Severodonetsk

Kedua RUU itu mendapat dukungan yang tinggi, termasuk dari anggota parlemen yang secara tradisional dipandang pro-Kremlin oleh sebagian besar media dan masyarakat sipil Ukraina.

Menteri Kebudayaan Ukraina Oleksandr Tkachenko mengatakan, dia senang menyambut pembatasan terbaru tersebut.

“RUU ini dirancang untuk membantu penulis Ukraina berbagi konten berkualitas dengan khalayak seluas mungkin, yang setelah invasi Rusia tidak menerima produk kreatif Rusia apa pun secara fisik,” kata situs web kabinet Ukraina mengutip Tkachenko.

RUU terbaru ini adalah babak terbaru dalam perjalanan panjang Ukraina untuk melepaskan warisan ratusan tahun pemerintahan Moskwa.

Baca juga: Rusia Kirim 3 Rudal, Hancurkan Depot Bahan Bakar Ukraina

Ukraina mengatakan, proses ini, yang sekarang lebih sering disebut "de-rusifikasi", diperlukan untuk membatalkan kebijakan berabad-abad yang bertujuan menghancurkan identitas Ukraina.

Di sisi lain, Moskwa tidak setuju dengan upaya Ukraina tersebut.

Rusia menuturkan, kebijakan Kyiv untuk membudayakan bahasa Ukraina dalam kehidupan sehari-hari menindas sejumlah besar penutur bahasa Rusia di sana.

Baca juga: 2 Warga AS yang Hilang di Ukraina Muncul dalam Video Media Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Global
China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

Global
Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Global
Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Global
Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Global
Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Global
Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Global
[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

Global
Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Kamal Ismail, Arsitek yang Tolak Dibayar Usai Perluas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Global
Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Penampilan Publik Perdana Kate Middleton sejak Didiagnosis Kanker

Global
Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Pejabat Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Banyak Sandera Israel yang Masih Hidup

Internasional
Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Tzav 9, Kelompok Warga Israel yang Rutin Blokir, Jarah, dan Bakar Bantuan untuk Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com