Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Afghanistan Gelar Aksi Protes Terkait Penutupan Kembali Sekolah

Kompas.com - 26/03/2022, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Puluhan perempuan meneriakkan lakukan protes di ibu kota Afghanistan Sabtu (26/3/2022).

Protes terkait keputusan Taliban untuk menutup sekolah menengah mereka hanya beberapa jam setelah dibuka kembali minggu ini.

Dilansir AFP, ribuan gadis yang gembira di seluruh Afghanistan telah berbondong-bondong ke lembaga pendidikan pada hari Rabu (22/3/2022), yakni tanggal yang ditetapkan kementerian pendidikan untuk memulai kembali kelas.

Baca juga: Taliban Tutup Lagi Sekolah Putri Afghanistan dalam Hitungan Jam Usai Dibuka, Ini Alasannya

Tetapi hanya beberapa jam memasuki hari pertama, kementerian mengumumkan pembalikan kebijakan mengejutkan.

Hal ini membuat anak-anak muda mengatakan mereka merasa dikhianati dan pemerintah asing pun mengungkapkan kemarahan.

"Buka sekolah! Keadilan, keadilan!" teriak pengunjuk rasa Sabtu, beberapa membawa buku sekolah saat mereka berkumpul di alun-alun kota di Kabul.

Mereka memegang spanduk yang mengatakan: "Pendidikan adalah hak fundamental kami, bukan rencana politik" saat mereka berbaris untuk jarak pendek dan kemudian bubar ketika pejuang Taliban tiba di tempat kejadian.

Baca juga: Baru Beberapa Jam Dibuka, Sekolah untuk Anak Perempuan Diminta Taliban Tutup Lagi

Protes itu adalah yang pertama diadakan oleh perempuan dalam beberapa minggu setelah Taliban menangkap para pemimpin demonstrasi awal yang diadakan setelah mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021.

Taliban belum memberikan alasan yang jelas atas keputusan mereka, yang datang setelah pertemuan para pejabat senior di kota selatan Kandahar, pusat kekuatan de facto dan jantung spiritual Taliban.

Ini mengikuti kerja berbulan-bulan oleh beberapa negara asing pada rencana untuk mendukung pembayaran upah guru.

Gadis sekolah menengah Afghanistan tak menerima pendidikan selama lebih dari tujuh bulan.

"Bahkan Nabi (Muhammad) mengatakan setiap orang memiliki hak atas pendidikan, tetapi Taliban telah merebut hak ini dari kami," kata anak muda Nawesa pada demonstrasi, yang diselenggarakan oleh dua kelompok hak-hak perempuan.

Baca juga: Taliban Buka Lagi Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan di Afghanistan

"Taliban tidak bisa menindas perempuan Afghanistan," kata pengunjuk rasa lain, Laila Basim.

Sejak kembali berkuasa pada 15 Agustus 2021, Taliban telah menjanjikan versi yang lebih lembut dari aturan keras yang menandai tugas pertama mereka dalam kekuasaan dari tahun 1996 hingga 2001.

Tetapi banyak pembatasan masih diberlakukan, yang jika tidak di tingkat nasional maka diterapkan secara lokal atas kemauan pejabat daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com