Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barat Ramai-ramai Kecam Rusia karena PLTN Zaporizhzhia, Moskwa Membantah Menyerang

Kompas.com - 05/03/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

KIEV, KOMPAS.com – Serangan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Enerhodar, Ukraina langsung mendapat kecaman dari sejumlah pemimpin dunia, terutama Barat.

Para menteri luar negeri Uni Eropa dan NATO mempertimbangkan sanksi baru kepada Rusia karena serangan yang terjadi pada Jumat (4/3/2022) tersebut.

Beruntungnya, menurut pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tidak ada bahan radioaktif yang dilepaskan, sebagaimana dilansir Sky News.

Baca juga: Rangkuman Hari Kesembilan Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Duduki PLTN Zaporozhzhia, Harga Roti Naik

Tetapi, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memperingatkan pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB (DK PBB) bahwa serangan itu mencerminkan eskalasi baru yang berbahaya.

Menurutnya, bahaya masih tetap ada di Ukraina dan dia menuntut jaminan dari Moskwa bahwa serangan seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Di sisi lain, Rusia mengeklaim pasukannya "menjaga" fasilitas tersebut setelah terjadi serangan, yang menewaskan tiga tentara Ukraina dan melukai dua lainnya.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan, sebuah pusat pelatihan yang bukan bagian dari reaktor terkena "proyektil" Rusia.

Kebakaran yang ditimbulkan oleh serangan tersebut juga berhasil oleh petugas pemadam kebakaran.

Baca juga: 5 Fakta PLTN Zaporizhzhia

"Semua sistem keselamatan dari enam reaktor di PLTN tidak terpengaruh sama sekali dan tidak ada pelepasan bahan radioaktif," kata Grossi.

Dia menambahkan bahwa orang-orang Ukraina masih menjalankan operasi PLTN Zaporizhzhia meski pasukan Rusia telah mengambil alih fasilitas tersebut.

Di sisi lain, perwakilan Rusia dalam pertemuan DK PBB setelah serangan di PLTN Zaporizhzhia membantah pasukan Moskwa yang melancarkan serangan.

"Hari ini kita sekali lagi mendengar kebohongan tentang bagaimana pasukan Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia,” kata perwakilan tersebut.

Dia menambahkan, tudingan-tudingan yang dialamatkan kepada Moskwa sama sekali tidak benar.

Baca juga: Pasukan Rusia Rebut PLTN Zaporizhzhia yang Baru Terbakar Setelah Serangan

"Sebagai hasil negosiasi dengan manajemen pembangkit listrik, kesepakatan dicapai untuk menempatkannya di bawah penjagaan militer Rusia,” sambung perwakilan tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa PLTN Zaporizhzhia diserang oleh penyabot Ukraina. Pihak kementerian juga menyebutnya sebagai "provokasi mengerikan".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com