LAHORE, KOMPAS.com – Massa buruh di salah satu pabrik di Sialkot, Pakistan, menyiksa dan membakar hidup-hidup seorang manajer pada Jumat (3/12/2021).
Seorang polisi di Sialkot, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas kasus tersebut, menuturkan bahwa massa menuduh manajer tersebut menistakan agama.
Polisi tersebut mengatakan, para penyelidik yakin bahwa para penyerang menuding manajer yang berasal dari Sri Lanka tersebut merusak poster berisi ayat-ayat Al-Qur’an.
Baca juga: Detik-detik Terbunuhnya Benazir Bhutto, Tokoh Wanita Pakistan
Juru Bicara Pemerintah Provinsi Hassan Khawar membenarkan peristiwa tersebut sebagaimana dilansir Reuters.
"Beberapa buruh pabrik menyiksa manajer. Total ada 50 orang yang sejauh ini telah diidentifikasi dan ditangkap,” ujar juru bicara tersebut.
Sri Lankan manager killed by mob of workers at Pakistan factory https://t.co/SOeiYRRqGW pic.twitter.com/XRAlT5pRwc
— Reuters (@Reuters) December 3, 2021
Peristiwa tersebut juga direspons langsung oleh Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Dia mengatakan, peristiwa tersebut membuat malu Pakistan di mata dunia.
Khan juga mengutuk pembunuhan akan mengawasi secara langsung penyelidikan itu. Dia berjanji, mereka yang bersalah akan dihukum.
Baca juga: 2 Desember 1988: Pelantikan PM Wanita Pertama Pakistan Benazir Bhutto
"Serangan main hakim sendiri yang mengerikan di sebuah pabrik di Sialkot dan membakar hidup-hidup manajer dari Sri Lanka adalah hari yang memalukan bagi Pakistan," kata Khan di Twitter.
Beberapa televisi lokal menyiarkan kerumunan ratusan orang di jalan-jalan Sialkot, yang merupakan jantung kawasan industri paling padat di Pakistan.
Sementara itu, militer Pakistan juga mengutuk pembunuhan tersebut, pembunuhan yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berdarah dingin.
“Kewaspadaan ekstra yudisial seperti itu tidak dapat dimaafkan dengan cara apa pun,” kata sayap pers militer Pakistan.
Baca juga: Kisah Skandal Korupsi Putri PM Pakistan yang Terungkap karena Font
Instansi tersebut menambahkan, kepala staf militer telah memerintahkan dukungan penuh kepada pemerintah sipil untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.
Pembunuhan yang dilakukan massa atas tuduhan penistaan agama sering terjadi di Pakistan sebagaimana diwartakan Reuters.
Peristiwa terbaru tersebut terjadi selang beberapa pekan setelah kelompok radikal Tehrik-e-Labaik Pakistan menggelar demonstrasi yang berujung kekerasan.
Di sisi lain, penasihat Khan untuk Harmoni Antarumat Beragama, Tahir Ashrafi, mengutuk para pembunuh korban.
“Ini adalah tindakan barbar dan bertentangan dengan ajaran Islam,” katanya.
Baca juga: 100 Kota di Dunia Paling Tercemar Polusi Udara: 94 Berada di India, China, dan Pakistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.