Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Eksekusi Mati Brutal Mazzatello, Jatuhkan Palu Besar di Kepala

Kompas.com - 22/09/2021, 11:53 WIB

KOMPAS.com - Kepala adalah tumpuan hidup. Setidaknya yang terjadi pada kepala, bisa mempengaruhi hidup-mati manusia.

Karena itulah, eksekusi mati mazzatello, menyasar kepala korban tanpa ampun.

Tak hanya pusing, korban biasanya akan pingsan, atau tewas seketika.

Dikutip dari Wikipedia, mazzatello adalah metode hukuman mati yang kadang-kadang digunakan negara-negara kepausan untuk "kejahatan paling menjijikkan".

Baca juga: Sejarah Eksekusi Mati Pelepuh Kulit, Direbus Seperti Sup

Eksekusi ini melibatkan trauma kepala. Penerapan terakhir yang dilaporkan dari bentuk hukuman ini terjadi pada bulan September 1806.

Ini adalah ragam hukuman mati, sebuah cara lain selain digantung atau dipenggal.

Menurut penulis Geoffrey Abbott, mazzatello merupakan "salah satu metode eksekusi paling brutal yang pernah dibuat, membutuhkan keterampilan minimal dari pihak algojo dan persetujuan dari korban".

Metode eksekusi ini amat brutal. Terhukum akan dibawa ke perancah di lapangan umum, seperti yang ada di Roma, ditemani oleh seorang imam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiapkan pula peti mati dan algojo bertopeng dan berpakaian hitam.

Baca juga: Mengenal Scaphism, Eksekusi Mati Brutal dengan Madu dan Susu

Pertama-tama doa akan dipanjatkan untuk jiwa terhukum.

Halaman:
Sumber wikipedia
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Lembaga Ilmiah Antariksa, Ini Alasannya

Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Lembaga Ilmiah Antariksa, Ini Alasannya

Global
Selama Ramadhan, Arab Saudi Pangkas Jeda Azan-Ikamah Jadi 10 Menit untuk Subuh dan Isya

Selama Ramadhan, Arab Saudi Pangkas Jeda Azan-Ikamah Jadi 10 Menit untuk Subuh dan Isya

Global
Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Global
Imbas SVB Bangkrut, Simpanan Bank Kecil di AS Turun Capai Rekor

Imbas SVB Bangkrut, Simpanan Bank Kecil di AS Turun Capai Rekor

Global
Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

Global
Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia

Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-394 Serangan Rusia ke Ukraina: PBB Tuding Rusia-Ukraina Sama Saja | Kostyantynivka Diserang

Rangkuman Hari Ke-394 Serangan Rusia ke Ukraina: PBB Tuding Rusia-Ukraina Sama Saja | Kostyantynivka Diserang

Global
[POPULER GLOBAL] Militer China Usir Kapal AS | Do Kwon Ditangkap

[POPULER GLOBAL] Militer China Usir Kapal AS | Do Kwon Ditangkap

Global
KJRI Chicago Prakarsai Penyelenggaraan ASEAN Networking Reception

KJRI Chicago Prakarsai Penyelenggaraan ASEAN Networking Reception

Global
Lomba Ngaji dan Azan Berhadiah Rp 48,5 Miliar Digelar di Riyadh, Dinilai 120 Juri

Lomba Ngaji dan Azan Berhadiah Rp 48,5 Miliar Digelar di Riyadh, Dinilai 120 Juri

Global
Sambut Ramadhan, Raja Salman Salurkan 44 Ton Paket Bantuan Pangan, Jakarta Kebagian

Sambut Ramadhan, Raja Salman Salurkan 44 Ton Paket Bantuan Pangan, Jakarta Kebagian

Global
WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun

WHO: Jumlah Kematian akibat TBC Naik Lagi di Eropa, Kali Pertama dalam 20 Tahun

Global
Protes Reformasi Pensiun Pecah di Perancis, 457 Orang Ditangkap, 441 Polisi Terluka

Protes Reformasi Pensiun Pecah di Perancis, 457 Orang Ditangkap, 441 Polisi Terluka

Global
Pemerintah China Buka Suara Saat Sejumlah Negara Larang TikTok

Pemerintah China Buka Suara Saat Sejumlah Negara Larang TikTok

Global
China Kembali Klaim Usir Kapal AS di Laut China Selatan, Keluarkan Ancaman

China Kembali Klaim Usir Kapal AS di Laut China Selatan, Keluarkan Ancaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+