KOMPAS.com - Kepala adalah tumpuan hidup. Setidaknya yang terjadi pada kepala, bisa mempengaruhi hidup-mati manusia.
Karena itulah, eksekusi mati mazzatello, menyasar kepala korban tanpa ampun.
Tak hanya pusing, korban biasanya akan pingsan, atau tewas seketika.
Dikutip dari Wikipedia, mazzatello adalah metode hukuman mati yang kadang-kadang digunakan negara-negara kepausan untuk "kejahatan paling menjijikkan".
Baca juga: Sejarah Eksekusi Mati Pelepuh Kulit, Direbus Seperti Sup
Eksekusi ini melibatkan trauma kepala. Penerapan terakhir yang dilaporkan dari bentuk hukuman ini terjadi pada bulan September 1806.
Ini adalah ragam hukuman mati, sebuah cara lain selain digantung atau dipenggal.
Menurut penulis Geoffrey Abbott, mazzatello merupakan "salah satu metode eksekusi paling brutal yang pernah dibuat, membutuhkan keterampilan minimal dari pihak algojo dan persetujuan dari korban".
Metode eksekusi ini amat brutal. Terhukum akan dibawa ke perancah di lapangan umum, seperti yang ada di Roma, ditemani oleh seorang imam.
Disiapkan pula peti mati dan algojo bertopeng dan berpakaian hitam.
Baca juga: Mengenal Scaphism, Eksekusi Mati Brutal dengan Madu dan Susu
Pertama-tama doa akan dipanjatkan untuk jiwa terhukum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.