Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentagon Akui Situasi Keamanan Afghanistan Memburuk Ketika Pasukan AS Mulai Ditarik

Kompas.com - 10/07/2021, 15:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Juru bicara utama Pentagon mengakui “situasi keamanan memburuk” di Afghanistan setelah proses penarikan pasukan AS dilakukan, meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) Biden meremehkan konsekuensinya.

"Apa yang kami lihat adalah situasi keamanan yang memburuk di lapangan, tidak diragukan lagi, bahwa Taliban terus menguasai pusat-pusat distrik," ujar Sekretaris Pers Pentagon John Kirby kepada CNN pada Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Tentara Afghanistan Kisahkan Ditinggal Komandan Kabur saat Diserang Taliban

Komentar Kirby muncul setelah pejabat Taliban mengeklaim bahwa kelompok pemberontak Sunni telah menguasai 85 persen wilayah di negara itu.

Kirby bersikeras dia "tidak dalam posisi untuk mengukur atau memvalidasi" pernyataan Taliban.

Tetapi dia mengakui bahwa "Kami (AS) melihat mereka (Taliban) terus maju di pusat-pusat distrik di seluruh negeri, dan itu mengkhawatirkan."

Tapi, pensiunan laksamana Angkatan Laut AS itu dengan cepat meredam komentarnya.  Menurutnya mengeklaim wilayah “tidak berarti Anda (Taliban) dapat mempertahankannya atau menempatinya dari waktu ke waktu.” 

“Taliban terus mengambil alih pusat distrik,” kata juru bicara Pentagon John Kirby.

"Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti, tapi saya presiden berhak menilai bahwa itu bukan kesimpulan pasti, dan seharusnya tidak ada yang beranggapan dengan itu Taliban akan dengan cepat mengambil alih seluruh negeri," kata juru bicara Pentagon.

Baca juga: Taliban Klaim Kuasai 85 Persen Wilayah Afghanistan

Pada Kamis (8/7/2021), Biden membela keputusan untuk mengakhiri perang 20 tahun Amerika di Afghanistan. Dia juga melunakkan kekhawatiran bahwa Taliban akan memulihkan kekuasaan fundamentalis Islam mereka.

“Kemungkinan Taliban menguasai segalanya dan memiliki seluruh negara sangat tidak mungkin,” katanya dalam sambutannya di Ruang Timur Gedung Putih.

"Misi itu tercapai karena kami mendapatkan Osama bin Laden dan terorisme tidak berasal dari bagian dunia itu," tambah Presiden ke-46 AS melansir New York Post.

Keputusan Biden untuk menghapus pasukan AS mendapat dukungan bipartisan, tetapi juga menghadapi oposisi bipartisan.

Sementara itu, Kirby menunjukkan dukungan lain yang ditawarkan AS kepada negara yang dilanda perang itu, baik finansial maupun militer.

Dia juga berpendapat bahwa penting bagi pasukan Afghanistan untuk membela diri mereka sendiri sekarang.

“Kami memberi mereka lebih dari 30 helikopter Black Hawk, dua datang bulan ini, serta pesawat serang lainnya. Mereka punya persenjataan modern. Mereka telah menjalani pelatihan dan kemampuan untuk berada di lapangan dengan pasukan AS selama 20 tahun terakhir,” kata Kirby.

“Mereka (tentara Afghanistan) punya kapasitas. Mereka punya kemampuan. Sekarang saatnya untuk memiliki keinginan itu (membela diri).”

Baca juga: Video Taliban Kuasai Rute Perbatasan Penting Afghanistan-Iran

Penarikan pasukan AS dari Afghanistan tetap berjalan. Biden menetapkan batas waktunya 11 September, tetapi proses ini hampir selesai pada Juli.

Biden mengumumkan batas waktu itu pada April. Dia menawarkan pasukan AS tambahan waktu empat bulan, dari perintah mantan Presiden Donald Trump, untuk menarik semua pasukan dari negara itu pada 1 Mei.

Kritik terhadap langkah tersebut telah memperingatkan bahwa hal itu dapat mengarah pada pembentukan ISIS baru, seperti keputusan Presiden Barack Obama untuk menarik diri dari Irak pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com