Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Panas Hantam Kanada, Ratusan Orang Tewas

Kompas.com - 30/06/2021, 14:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

VANCOUVER, KOMPAS.com - Ratusan orang tewas ketika gelombang panas menghantam Kanada, membuat temperatur meningkat dan mencatatkan rekor.

Polisi di Vancouver melaporkan adanya 130 kematian mendadak sejak Jumat (25/6/2021). Kebanyakan lansia atau mempunyai masalah kesehatan.

Kepolisian menerangkan sebagaimana diberitakan BBC Rabu (30/6/2021), serangan panas menjadi salah satu penyebab banyaknya kematian mendadak itu.

Baca juga: Gelombang Panas Hantam Kanada, Suhunya Capai 46,6 Derajat Celsius

Pada Selasa (29/6/2021), Kanada mencatatkan rekor temperatur terpanas selama tiga hari beruntun, 49,5 derajat Celsius di Lytton, British Columbia.

Sebelumnya, suhu di sana tidak pernah melebihi 45 derajat Celsius. Gelombang panas ini dipercaya berasal dari tekanan tinggi di barat laut Kanada dan AS.

Selain di Vancouver, otoritas Barnaby melaporkan menuturkan terdapat 34 orang tewas. Di Surrey, 38 orang meninggal mendadak.

"Vancouver belum pernah mengalami insiden ini. Sedihnya, puluhan orang terus meninggal," kata Sersan Polisi Steve Addison.

Addison menuturkan, anggotanya habis-habisan untuk memastikan warga selamat di tengah kasus yang makin meninggi.

Di Lytton, desa kecil berlokasi 250 km dari Vancouver, Meghan Fandrich mengungkapkan hampir mustahil untuk pergi keluar.

Baca juga: Gelombang Panas Akan Terjang Australia, Suhu Capai 47 Derajat Celcius

Kepada harian Globe & Mail, Fandrich mengatakan panasnya begitu menyengat. Membuat mereka harus terus berada di rumah.

"Kami terbiasa dengan panas, meski itu panas kering. Namun, suhu 30 derajat jelas berbeda dengan 47," keluhnya.

Banyak rumah di British Columbia yang tidak punya pendingin ruangan (AC). Karena udara biasanya jauh lebih sejuk selama musim panas.

Karena itu, pemerintah setempat mendirikan air mancur darurat maupun pusat pendingin supaya warga tak terserang panas.

Baca juga: [HOAKS] Gelombang Panas Sedang Terjadi di Indonesia


Puluhan polisi dikerahkan ke jalanan, dengan panggilan darurat 911 mengalami peningkatan gila-gilaan.

Dinas prakiraan cuaca Environment Canada sudah memberikan peringatan suhu ekstrem di beberapa daerah.

David Phillips, peneliti iklim senior di Environment Canada berujar, negara mereka sebenarnya paling dingin kedua di dunia dan bersalju.

"Kami sering melihat adanya gelombang dingin. Namun tidak pernah panas seperti ini. Dubai mungkin jauh lebih hangat dibanding di sini," kata dia.

Baca juga: Gelombang Panas Bisa Terjadi di Dalam Laut, Dampaknya Sangat Buruk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com