Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Balon Udara yang Tabrak Kabel Listrik, 4 Orang Tewas

Kompas.com - 27/06/2021, 09:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

NEW MEXICO, KOMPAS.com - Sebuah balon udara menghantam kabel listrik saat terbang di Albuquerque, New Mexico, mengakibatkan 4 orang tewas dan 1 orang lagi dalam kondisi kritis.

Departemen kepolisian kota menerangkan bahwa para korban terlihat jatuh terlempar dari keranjang balon udara yang sednag mengudara di ketinggian sekitar 30 meter.

Terdapat sejumlah saksi mata yang melihat kejadian balon udara itu jatuh ke tanah dalam keadaan yang benar-benar kempis, dan mereka menceritakan pengalamannya itu ke Twitter.

Baca juga: YouTuber India Ditangkap Pasca Menerbangkan Anjing dengan Balon Helium

Setelah balon udara menabrak kabel listrik, aliran listrik di daerah yang berpenduduk 13.000 padam.

Balon menghantam kabel listrik tepat setelah pukul 07:00 (13:00 GMT) pada Sabtu (26/6/2021), kata juru bicara polisi Gilbert Gallegos, seperti yang dilansir dari BBC pada Minggu (27/6/2021).

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan keranjang itu kemudian jatuh di jalan dari ketinggian sekitar 30 meter, sebelum terbakar. Balon itu melayang sebelum mendarat di tempat lain.

Baca juga: Terbangkan Anjing dengan Balon, Youtuber Ini Ditangkap

Dua pria, termasuk pilot balon udara dan dua wanita tewas dalam kecelakaan itu.

Joshua Perez, berada di area tersebut ketika dia mendengar suara kecelakaan dari balon udara itu. Dia bergegas ke tempat kejadian dengan pria lain dan membantu mematikan tangki propana.

Perez mengatakan kepada KOB4 News bahwa ketika mereka sampai di lokasi kejadian, orang-orang yang berada di dalam keranjang sudah tidak bernyawa.

"Melihat balon jatuh seperti ini, sungguh memilukan," kata Perez.

Penyebab kecelakaan sedang diselidiki oleh FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Baca juga: Dampak Kiriman Balon Pembakar Hamas, Picu Kebakaran di Israel Selatan

Kecelakaan balon udara mematikan lainnya

Pada Juli 2016, semua penumpang berjumlah 16 orang tewas, ketika balon udara terbakar dan jatuh di negara bagian Texas, AS.

Pada Mei 2013, 3 turis Brasil tewas dan lebih dari 20 orang terluka saat 2 balon bertabrakan di Cappadoccia, wilayah Turki tengah.

Pada Februari 2013, sebuah balon udara terbakar dan jatuh di Luxor, Mesir, menewaskan 19 turis asing.

Baca juga: Militer Israel: Serangan Udara Terbaru ke Gaza Tanggapi Kiriman Balon Pembakar Hamas

Pada Agustus 2012, 6 orang tewas dan 26 lainnya terluka, ketika sebuah balon udara terbakar dan jatuh di dekat Ljubljana, ibu kota Slovenia.

Pada Januari 2012, balon udara panas menghantam kabel listrik dan meledak di dekat Carterton di Selandia Baru, sebelum jatuh ke tanah, yang menyebabkan 11 orang di dalamnya tewas.

Pada Oktober 2009, 4 turis Belanda tewas di Guangxi, China, setelah balon udara terbakar dan jatuh.

Pada Agustus 2001, sebuah balon udara panas menyentuh kabel listrik di barat daya Perancis, yang menewaskan 6 orang.

Baca juga: Kirim Selebaran Anti Kim Jong Un dengan Balon, Pembelot Korut Terancam Denda Ratusan Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com