Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Serangan Israel di Gaza hingga Tewasnya Komandan Senior Hamas

Kompas.com - 13/05/2021, 07:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

 GAZA, KOMPAS.com - Rentetan serangan udara yang intens dilancarkan Israel di Gaza sejak matahari terbit pada Rabu (12/5/2021).

Penyerbuan itu menyasar lusinan target dalam beberapa menit, yang memicu ledakan yang menggetarkan seluruh Gaza. Serangan udara berlanjut sepanjang hari, memenuhi langit dengan pilar asap.

Baca juga: Komandan Senior Hamas Bassem Issa, dan Militan Lainnya Tewas dalam Serangan Roket Israel

Malam hari, jelang Idul Fitri, berubah malam itu. Jalanan Kota Gaza menyerupai kota hantu, orang-orang berkerumun di dalam ruangan.

Tidak ada malam yang semarak, belanja dan restoran yang ramai pada malam terakhir Ramadhan umumnya.

Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mesir mengatakan bahwa upaya gencatan senjata sedang dilakukan, tetapi tidak ada tanda-tanda kemajuan.

Letusan kekerasan saat ini dimulai sebulan lalu di Yerusalem. Polisi Israel selama bulan suci Ramadhan melakukan tindakan keras, setelah ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi memicu protes dan bentrokan dengan polisi.

Titik fokusnya adalah Masjid Al-Aqsa, yang dibangun di atas kompleks puncak bukit yang dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim.

Di lokasi itu Polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa yang melemparkan kursi dan batu ke arah mereka.

Hamas, yang mengaku membela Yerusalem, meluncurkan rentetan roket dari kota itu pada Senin malam (10/5/2021), memicu pertempuran beberapa hari terakhir.

Militer Israel mengatakan, militan Hamas telah menembakkan sekitar 1.500 roket hanya dalam tiga hari. Itu kira-kira sepertiga jumlah yang ditembakkan selama seluruh perang 2014.

Israel, dalam periode yang sama, telah menyerang lebih dari 350 sasaran di Gaza, sebuah wilayah kecil di mana 2 juta warga Palestina tinggal di bawah blokade Israel-Mesir, sejak Hamas mengambil alih kekuasaan pada 2007.

Dua brigade infanteri dikirim ke daerah tersebut, menunjukkan persiapan untuk kemungkinan invasi lapangan.

Saluran televisi Israel 12 melaporkan, Rabu (12/5/2021), bahwa Kabinet Keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan perluasan ofensif.

Baca juga: Pertempuran Meningkat, 40 Orang Tewas di Gaza dan Israel

Kepala PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran roket tanpa pandang bulu dari daerah sipil di Gaza menuju pusat populasi Israel.

Akan tetapi, dia juga mendesak Israel untuk menunjukkan pengendalian maksimum.

Halaman:

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com