Kepada Sky News Hancock berkata, situasinya sangat serius.
"Akan sangat sulit mengendalikannya sampai kami mendapat vaksinnya. Inilah yang kita hadapi selama beberapa bulan mendatang."
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Muncul di Afrika Selatan, Gejala Lebih Parah, Banyak Menginfeksi Usia Muda
Dilansir dari AFP, para ilmuwan pertama kali mendeteksi varian baru virus corona ini pada pasien bulan September.
Susan Hopkins dari Public Health England menerangkan kepada Sky News, pihaknya sudah menginfokan ke pemerintah pada Jumat (18/12/2020), ketika pemodelan mengungkap jenis baru virus corona tersebut.
Dia mengonfirmasi angka yang diberikan oleh Johnson, bahwa strain virus baru ini bisa 70 persen lebih mudah menular, tapi ini baru perkiraan awal.
"Saya rasa 70 persen angka yang sesuai saat ini," katanya.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.