Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapkan Selamat Kepada Biden, Presiden Palestina Minta AS Perkuat Hubungan dengan Negaranya

Kompas.com - 08/11/2020, 20:37 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP,Arab News

RAMALLAH, KOMPAS.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (8/11/2020) meminta presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk memperkuat hubungan antara Palestina dan Washington.

Hubungan antara Palestina dan AS diketahui telah runtuh selama masa jabatan Presiden AS Donald Trump.

Dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Abbas mengucapkan selamat kepada Biden dan pasangannya, Kamala Harris. 

Baca juga: Joe Biden Menang Pemilu Amerika Serikat, Apa yang Perlu Kamu Ketahui?

Abbas mendesak pemerintahan AS yang akan datang untuk bisa memperkuat hubungan Palestina-Amerika, dan untuk memperjuangkan perdamaian, stabilitas dan keamanan di Timur Tengah.

Sementara itu melansir Arab News, Vera Baboun mantan wali kota Bethlehem dan anggota Dewan Nasional Palestina mengatakan bahwa Palestina sangat menantikan pemerintahan AS untuk mengakui perjuangan mereka.

“Kami berharap Presiden terpilih Joe Biden akan menanggapi secara positif seruan Presiden (Mahmoud) Abbas untuk konferensi internasional demi perdamaian pada awal 2021.”

Baca juga: Biden Segera Tunjuk Para Ahli Terkemuka untuk Atasi Krisis Pandemi Covid-19

Baboun mengatakan bahwa kontak diplomatik harus diperbarui pada tingkat tinggi secepatnya sehingga konferensi yang akan datang dapat memiliki diskusi yang lebih substansial.

Kamala Harris, cawapres Biden terpilih mengatakan bahwa pemerintahan Biden kelak akan berkomitmen untuk solusi 2 negara (Palestina-Israel).

Dia juga akan memperbarui kontak dengan pemimpin Palestina termasuk kembali membuka misi Palestina di Washington dan misi AS di Yerusalem Timur.

Baca juga: Akankah Kemenangan Biden di Pilpres AS 2020 Mengakhiri Tren Politik Identitas?

Dia juga mengatakan bahwa AS akan mengembalikan dukungan keuangan kepada Badan Pengungsi PBB dan program kemanusiaan lainnya yang mendukung rakyat Palestina.

Menurut Wadie Abunassar, Direktur Pusat Konsultasi Internasional yang berbasis di Haifa, mengatakan bahwa meski Biden akan membantu pembicaraan antara Israel-Palestina, bukan berarti AS akan membawa Palestina menjadi negara berdaulat.

Mantan Juru bicara pemerintah Palestina Jamal Dajani berpendapat bahwa bahwa Biden tidak mungkin akan menjadi penyelamat bagi warga Palestina.

Baca juga: Terpilih sebagai Presiden AS, Joe Biden Ingin Menyatukan, Bukan Memecah Belah

"Saya tidak yakin apakah Biden sebagai presiden akan dapat memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh Trump," kata Dajani.

Dia juga menyerukan kepada pemimpin Palestina untuk berhenti mengandalkan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com