Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sengaja Larang Ekspor Jet Tempur Siluman J-20, Ini Alasannya

Kompas.com - 04/10/2020, 13:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China tidak pernah mengekspor, atau bahkan mencoba mengekspor, jet tempur siluman J-20 miliknya.

Setelah J-20 buatan Chengdu Aerospace Corporation memulai debutnya pada 2011, analis Barat berasumsi bahwa jet tempur tersebut menjadi komoditas ekspor sebagaimana senjata buatan China yang lain.

Namun, perkiraan analisis Barat keliru. Beijing memutuskan untuk mempertahankan kemampuan militer kelas atas J-20 untuk dirinya sendiri.

Menurut perkiraan pemerintah China, uang tunai tidak sepadan dengan menyerahkan rahasia jet tempur yang mampu menghindari radar tersebut.

Baca juga: China Buka Perekrutan Pilot Khusus Jet Tempur Canggih J-20

Bukan kebetulan, Amerika Serikat (AS) sebelumnya mengadopsi kebijakan serupa terkait jet tempur siluman F-22 miliknya sebagaimana dilansir dari The National Interest, Sabtu (3/10/2020).

Song Zhongping, mantan perwira dari pasukan rudal strategis China, mengungkapkan larangan ekspor J-20 dalam wawancaranya dengan program berita yang disiarkan Phoenix TV pada Desember 2014.

"Ekspor teknologi militer China yang canggih dilarang. Ini untuk menjaga teknologi generasi kelima J-20 (jatuh) ke tangan musuh,” kata Song.

Alasan Song adalah alasan sama yang diutarakan Kongres AS ketika melarang mengekspor jet tempur siluman F-22 pada 2000-an.

Baca juga: China Unjuk Kemampuan Jet Siluman J-20 Miliknya

Ketika itu, Jepang mengajukan proposal untuk membeli jet tempur canggih tersebut. Namun Kongres AS menolaknya dengan alasan keamanan.

Pada 2007, pihak berwenang Jepang menangkap seorang perwira pertama
Angkatan Laut Jepang yang tampaknya mencoba menyampaikan informasi ke China ihwal radar Aegis buatan AS.

Jet Tempur F-35

Banyak pengamat yang curiga bahwa insinyur China memanfaatkan data yang telah diretas dari program jet tempur F-35 yang dibuat AS untuk mendesain J-20.

Sekilas tentang F-35, AS secara tegas merancang pesawat tersebut agar dapat diekspor dengan aman. F-35 lebih kecil, lebih lambat, dan kurang dapat menghidari radar dibandingkan F-22.

Baca juga: Berita Populer: Isu Rencana Penyingkiran Trump hingga Produksi Massal J-20

Kendati demikian jet tempur F-35 sudah dilengkapi dengan teknologi termutakhir seperti sensor canggih dan lapisan penyerap gelombang radar.

Dalam peristiwa apa pun, Song menjelaskan pembatasan penjualan J-20 sangat terkait dengan larangan ekspor F-22.

"Jika suatu hari AS memutuskan untuk mengekspor F-22, China mungkin mempertimbangkan untuk mencabut larangannya (mengekspor J-20) juga," kata Song.

Larangan ekspor J-20 tidak berarti bahwa China menyerah pada pasar global soal jet tempur siluman yang menguntungkan.

Baca juga: China Tinggal Selangkah Lagi untuk Produksi Massal Jet Siluman J-20

Tak lama setelah debut J-20, perusahaan saingan Chengdu Aerospace Corporation, Shenyang Aircraft Corporation, meluncurkan prototipe jet tempur siluman yang dinamakan FC-31.

Tidak seperti J-20 yang disponsori pemerintah, FC-31 benar-benar jet tempur bikinan swasta yang ditujukan kepada pasar luar negeri.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada negara yang meminati FC-31.

FC-31 mewakili peluang Beijing untuk bersaing di pasar dunia yang menguntungkan untuk jet tempur yang menghindari radar.

Baca juga: Bisakah Jet Siluman J-20 Buatan China Mengalahkan Dominasi F-22 Raptor?

Jika J-20 dilarang diekspor seperti F-22 bikinan AS, maka FC-31 dapat disamakan dengan F-35 yang ditujukan untuk pasar luar negeri.

Angkatan Udara China mulai menerima J-20 untuk digunakan di garis depan pada 2017, 12 tahun setelah F-22 mulai beroperasi.

Pada akhir 2019 setidaknya ada 13 unit J-20 yang beroperasi. Angkatan Udara China juga telah memfokuskan upayanya untuk mengganti mesin AL-31 buatan Rusia dengan mesin WS-10 yang dibuat khusus.

Baca juga: China Sedang Menguji Jet Tempur Siluman Terbarunya, J-20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com